Dalam ilmu sastra, sudut pandang juga disebut teknik, strategi, serta cara yang dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan ide dalam suatu cerita.
Ada jenis sudut pandang atau point of view yang sering ditemukan dalam cerita.
Sudut pandang orang pertama menunjukkan bahwa seolah-olah suatu tokoh dalam cerita adalah diri kita sendiri atau pembaca.
Oleh karena itu, biasanya sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti 'aku', 'saya', atau 'kami'.
Contoh penggunaan dalam cerita:
Hari ini aku lelah sekali karena banyak les yang harus aku datangi sepulang sekolah. Namun, jika aku tidak berangkat les, bisa-bisa Ibuku sedih. Lagi pula, hari les hanya berlaku 3 hari dalam seminggu. Kunikmati saja selagi besok sudah memasuki akhir pekan.
Sudut pandang orang kedua biasanya ditandai dengan adanya narator atau pencerita yang seolah-olah berbicara kepadamu untuk menjelaskan cerita.
Biasanya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti 'kau' atau 'kamu'.
Namun, dalam sebuah karya fiksi seperti cerpen, sudut pandang orang kedua jarang digunakan oleh pengarang.
Contoh penggunaan dalam cerita:
Sudah dua jam berlalu, namun kamu tidak segera sampai di rumah. Apakah karya wisatanya ada kendala? Apakah kamu dan teman-temanmu sedang mengalami macet? Kita sudah berjanji akan membuka kado ulang tahun bersama.
Baca Juga: Sama-Sama Berisi Cerita Fiksi, Apa Perbedaan Cerpen dan Novel?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR