Bobo.id - Teman-teman, sudahkah kamu belajar tentang cerpen sebagai bentuk karya sastra?
Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra prosa naratif fiktif. Artinya, cerpen menguraikan suatu peristiwa rekaan atau tidak benar-benar terjadi.
Biasanya cerpen menggunakan tema atau latar belakang ide cerita yang beragam, tidak terikat oleh ketentuan tertentu.
Jumlah kata pada cerita pendek biasanya tidak lebih dari 10.000 kata.
Di dalam sebuah cerpen, ada beberapa tokoh yang digambarkan dengan cara berbeda oleh pengarangnya, dikenal dengan istilah sudut pandang.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD, kita akan belajar menyebutkan sudut pandang yang sering digunakan dalam cerpen.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Setiap karya sastra mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik yaitu unsur yang terkandung di dalam cerita, sedangkan ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar cerita.
Sudut pandang termasuk ke dalam jenis unsur intrinsik, karena berkaitan dengan penceritaan.
Dalam istilah bahasa Inggris, sudut pandang pengarang disebut dengan point of view (POV), yakni perspektif atau posisi dari mana sebuah cerita diceritakan.
Baca Juga: Mengenal 7 Unsur Intrinsik dalam Cerpen, Materi Bahasa Indonesia
Dalam ilmu sastra, sudut pandang juga disebut teknik, strategi, serta cara yang dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan ide dalam suatu cerita.
Ada jenis sudut pandang atau point of view yang sering ditemukan dalam cerita.
Sudut pandang orang pertama menunjukkan bahwa seolah-olah suatu tokoh dalam cerita adalah diri kita sendiri atau pembaca.
Oleh karena itu, biasanya sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti 'aku', 'saya', atau 'kami'.
Contoh penggunaan dalam cerita:
Hari ini aku lelah sekali karena banyak les yang harus aku datangi sepulang sekolah. Namun, jika aku tidak berangkat les, bisa-bisa Ibuku sedih. Lagi pula, hari les hanya berlaku 3 hari dalam seminggu. Kunikmati saja selagi besok sudah memasuki akhir pekan.
Sudut pandang orang kedua biasanya ditandai dengan adanya narator atau pencerita yang seolah-olah berbicara kepadamu untuk menjelaskan cerita.
Biasanya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti 'kau' atau 'kamu'.
Namun, dalam sebuah karya fiksi seperti cerpen, sudut pandang orang kedua jarang digunakan oleh pengarang.
Contoh penggunaan dalam cerita:
Sudah dua jam berlalu, namun kamu tidak segera sampai di rumah. Apakah karya wisatanya ada kendala? Apakah kamu dan teman-temanmu sedang mengalami macet? Kita sudah berjanji akan membuka kado ulang tahun bersama.
Baca Juga: Sama-Sama Berisi Cerita Fiksi, Apa Perbedaan Cerpen dan Novel?
Di antara kedua jenis sudut pandang yang sudah disebutkan di atas, sudut pandang orang ketiga termasuk yang paling sering digunakan dalam cerpen.
Sudut pandang orang ketiga adalah ketika pengarang berperan sebagai orang yang serba tahu namun tidak berada di dalam tokoh cerita.
Biasanya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti 'dia' atau 'mereka'.
Sudut pandang orang ketiga masih dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu sudut pandang ketiga terbatas, sudut pandang ketiga maha tahu, serta sudut pandang ketiga maha tahu terbatas.
- Sudut pandang orang ketiga terbatas, yaitu pengarang atau narator hanya melihat hal yang ada di depannya, namun tidak bisa membaca pikiran tokoh lainnya.
- Sudut pandang orang ketiga maha tahu, yaitu pengarang atau narator dapat melihat dan mengetahui semua hal dan tokoh dalam cerita.
- Sudut pandang orang ketiga maha tahu terbatas, yaitu pengarang atau narator hanya dapat melihat ke dalam pikiran satu karakter, melihat peristiwa lain, namun hanya tahu alasan tindakan satu karakter dalam cerita.
Sudut pandang campuran yaitu penulis dapat menggabungkan antara beberapa jenis sudut pandang dalam suatu cerita.
Salah satu ciri sudut pandang campuran yaitu penulis masuk ke dalam cerita, namun bukan sebagai tokoh utama, dan ada saatnya penulis berada di luar cerita.
----
Kuis! |
Berapa aturan jumlah kata dalam cerpen? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR