Bobo.id - Matahari, Bumi, dan Planet lainnya berada di sebuah galaksi yang ukurannya besar. Yap, galaksi Bimasakti!
Galaksi Bimasakti adalah galaksi yang berbentuk spiral. Di dalamnya ada ratusan miliar bintang, salah satunya Matahari.
Perlu diketahui, galaksi Bimasakti tidak sendiri. Ia juga punya teman galaksi lainnya di alam semesta, teman-teman.
Tak diketahui pasti jumlahnya berapa, namun diperkirakan jumlah galaksi sekitar ratusan miliar hingga 2 triliun.
Dari semua galaksi di alam semesta itu, tidak semua bentuknya sama. Ada yang spiral, elips, dan juga tak beraturan.
Uniknya, bentuk galaksi itu juga bisa berubah. Misalnya, galaksi berbentuk spiral bisa berubah jadi galaksi elips.
Perubahan Bentuk Galaksi
Yap, setiap galaksi bisa berubah bentuknya. Galaksi elips besar biasanya terbentuk dari tumbukan antara dua galaksi.
Misalnya, jika ada 2 galaksi berbentuk spiral yang tabrakan, maka galaksi itu menyatu dan jadi membentuk elips.
Meski begitu, hingga saat ini, masih belum pasti apakah semua galaksi elips telah mengalami tabrakan galaksi.
Untuk mengetahuinya, para astronom mencoba mengamati galaksi berjarak 11 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Berapa Banyak Bintang yang Mati di Galaksi Bimasakti Tiap Tahunnya?
Perlu diketahui, cahaya butuh waktu untuk bergerak dari benda-benda yang jauh untuk menjangkau kita.
Artinya, pengamatan ini secara tak langsung membuat tim astronom bisa melihat alam semesta 11 miliar tahun lalu.
Waktu alam semesta 11 miliar tahun lalu itu bisa disamakan dengan 3 miliar tahun setelah terjadinya Big Bang.
Masa-masa 3 miliar tahun setelah Big Bang ini diketahui ada banyak sekali pembentukan galaksi, lo.
Dengan menggabungkan data pengamatan dari tiga teleskop, para astronom bisa tahu bentuk galaksi 11 miliar tahun lalu.
Pada masa 3 miliar tahun setelah Big Bang itu, populasi galaksi di sana berbentuk hampir seperti cakram rata.
Namun, di sana terkandung gas dan debu yang terkonsentrasi di pusat dan dengan cepat membentuk bintang.
Peran Pembentukan Bintang
Nah, pembentukan bintang baru itu menciptakan tonjolan di pusat galaksi hingga begitu besar, teman-teman.
Tonjolan di pusat galaksi karena pembentukan bintang itulah yang akhirnya membentuk galaksi jadi elips.
Pengamatan itu jadi bukti kuat bahwa inti galaksi yang padat bisa terbentuk tanpa adanya tabrakan galaksi.
Baca Juga: Berukuran Besar, Apa Saja Komponen Utama Pembentuk Galaksi Bimasakti?
Pembentukan bintang yang intens dan terus menerus di jantung sebuah galaksi juga bisa mengubah bentuk galaksi.
Peristiwa ini bisa dianalogikan seperti sebuah ragi yang bisa membuat roti mengembang atau membesar.
Hampir 100 tahun yang lalu, astronom Amerika, Edwin Hubble menemukan skema klasifikasi morfologi galaksi.
Sejak saat itu, banyak astronom telah mencurahkan banyak usaha untuk memahami asal-usul variasi bentuk galaksi.
Dengan memanfaatkan teleskop canggih, para astronom telah melangkah lebih dekat untuk memecahkan misteri.
Tabrakan Galaksi Bisa Mengubah Bentuk
Seperti kita tahu, Galaksi Bima Sakti punya tetangga bernama Andromeda yang jaraknya 2,5 juta tahun cahaya.
Kedua galaksi ini diprediksi akan mengalami tabrakan dan penggabungan antara 4-5 miliar tahun lagi.
Tabrakan dan penggabungan ini akan membuat pola lengan spiral kedua galaksi menjadi terhapus.
Penelitian menunjukkan bahwa anak galaksi akibat penyatuan ini kemungkinan besar adalah galaksi lentikular.
Anak galaksi yang baru terbentuk itu kaya debu dan masih memiliki piringan, meski tanpa struktur spiral.
Baca Juga: Bisakah Lubang Hitam Melahap Galaksi Induknya? Ini Penjelasannya
Jika kedua galaksi yang sudah tergabung ini tergabung dengan galaksi lentikular lain, maka bentuknya akan berubah.
Nantinya, ini akan ciptakan galaksi berbentuk elips tanpa kemampuan menampung gas dingin dan awan debu.
Nah, itulah informasi terkait perubahan bentuk galaksi karena pembentukan bintang. Semoga bisa bermanfaat, ya!
----
Kuis! |
Berapa banyak galaksi di alam semesta? |
Petunjuk: cek di halaman 1 |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR