Bobo.id - Setelah menjadi negara merdeka, ada banyak hal yang perlu diurus bangsa Indonesia, salah satunya adalah terkait wilayah kekuasaan.
Karena itu muncul banyak perjanjian yang salah satunya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang membahas tentang berbagai masalah antara Indonesia dan Belanda.
Seperti apa KMB itu terjadi? Mari simak penjelasan materi IPS kelas 9 SMP berikut ini.
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan pertemuan antara perwakilan Indonesia, Belanda, dan BFO atau Bijeenkomst voor Federaal Overleg yang menjadi wakil sejumlah negara buatan Belanda di kepulauan Indonesia.
KMB diadakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Pertemuan itu dilakukan untuk menyelesaikan berbagai masalah antara Indonesia dan Belanda yang terjadi.
Pada saat itu, Indonesia memang sudah menyatakan diri sebagai negara merdeka, namun sayangnya Belanda masih mencoba untuk menguasai.
Usaha Belanda itu menyebabkan adanya banyak pertikaian yang terjadi antara rakyat Indonesia dan pasukan Belanda yang datang.
KMB tidak terjadi begitu saja, karena ada beberapa hal yang menjadi penyebab.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia adalah dengan melakukan Agresi Militer I yang justru melanggar perjanjian yang dibuat.
Perjanjian yang dilanggar adalah Perjanjian Linggarjati yang dilakukan pada 25 Maret 1947 di desa Linggarjati, Jawa Barat.
Baca Juga: Apa Kebijakan Ekonomi yang Diterapkan di Masa Orde Baru? Materi IPS
Perjanjian itu adalah langkah awal bagi bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dan menyelesaikan konflik.
Namun perjanjian itu yang berisi salah satunya pengakuan atas kemerdekaan Indonesia justru dilanggar dengan melakukan Agresi Militer I.
Akibat Agresi Militer I itu, Indonesia dan Belanda kembali membuat perjanjian yang itu dibantu oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) .
Perjanjian kedua itu dilakukan pada 9 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 yang disebut Perjanjian Renville.
Pada perjanjian itu ada beberapa poin tentang daerah kekuasan hingga pemerintahan.
Namun, perjanjian itu juga kembali tidak dipatuhi dengan dilakukannya Agresi Militer II pada 18 Desember 1948.
Bahkan serangan dari Belanda itu mendapat kecaman dari PBB dan dunia Internasional.
Pada serangan itu, Belanda juga menangkap beberapa pimpinan Indonesia seperti Soekarno, Moh. Hatta, Haji Agus Salim, dan beberapa menteri lainnya.
Akhirnya pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB memberikan teguran pada Belanda dan meminta mengembalikan seluruh petinggi Indonesia dan memulihkan pemerintahan.
Atas peristiwa itu, pada tanggal 4 April 1949, dilakukan Perundingan Roem-Royen antara Belanda dan Indonesia.
Dari perundingan itu menghasilkan kesepakatan dengan diadakannya KMB di Den Haag dan mengembalikan pemerintahan Indonesia ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949 serta dilakukan gencatan senjata.
Baca Juga: Mengenal Ekonomi Maritim dan Pengembangan di Indonesia, Materi IPS
Nah, itulah alasan terbentuknya KMB yang merupakan perjuangan bangsa Indonesia mendapatkan pengakuan kemerdekaan.
Dari diadakannya KMB ada beberapa keputusan yang dihasilkan, yaitu sebagai berikut.
- Belanda mengakui Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS). Indonesia menjadi sebuah negara yang berdaulat dan merdeka. RIS terdiri dari 15 negara bagian yang dibentuk Belanda.
- Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
- Akan dibentuknya Uni Indonesia-Belanda.
- RIS mengembalikan hak milik Belanda, dan memberikan hak konsesi serta izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
- Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
Itu, latar belakang terbentuknya KMB yang merupakan salah satu usaha dari mendapatkan pengakuan kemerdekaan.
Baca Juga: 5 Bentuk Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan, Materi PPKn
----
Kuis! |
Apa kepanjangan BFO? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR