Pada nota itu, kedua negara sama-sama menuduh pihak lawan tidak ada yang menghormati Perjanjian Renville yang sudah dibuat.
Akibatnya, pada 18 Desember 1948 Wali Tinggi Kota Mahkota Belanda, Dr. Beel mengumumkan kalau Belanda sudah tidak terikat pada Perjanjian Renville.
Setelah keputusan itu dibuat, Belanda melakukan serangan besar-besaran di ibu kota Indonesia yang saat itu ada di Yogyakarta.
Bahkan Belanda juga menangkap para pemimpin Indonesia, termasuk presiden dan wakil presiden.
Agresi Militer Belanda II ini terjadi hingga Januari 1949 dan memberikan banyak kerugian.
Akhirnya Indonesia membantu Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Dengan terbentuknya PDRI, Indonesia mulai melakukan serangan balik pada kota-kota yang diduduki Belanda.
Serangan tersebut kemudian dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Nah, itulah latar belakang terjadinya Agresi Militer Belanda II setelah Indonesia menyatakan diri sebagai negara merdeka.
Baca Juga: Apa Kebijakan Ekonomi yang Diterapkan di Masa Orde Baru? Materi IPS
----
Kuis! |
Kapan Perjanjian Renville ditandatangani? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR