Saat balik ke permukaan Bumi, kita akan melihat fase Bulan yang berubah-ubah selama sebulan penuh.
Ini artinya, sebenarnya fase Bulan itu terjadi tergantung dari mana kita melihat satelit alami Bumi itu, lo.
Dalam mengorbit Bumi, sinaran Matahari terhadap permukaan Bulan akan tampak berbeda dari hari ke hari.
Jika Bulan berada 180 derajat dari posisi Matahari di langit Bumi, maka akan terlihat Bulan utuh atau purnama.
Namun, jika ia berada 90 derajat posisinya dari Matahari, kita hanya akan melihat separuh bagian Bulan.
Planet Juga Punya Fase
Tak hanya Bulan, faktanya, planet dalam seperti Merkurius dan Venus juga bisa muncul dalam fase tertentu.
Kedua planet ini menunjukkan fase yang sama dengan Bulan. Kita hanya perlu teleskop untuk melihatnya.
Fase-fase planet juga terjadi karena planet berbentuk bulat sehingga selalu separuh bagian saja yang disinari Matahari.
Misalnya Venus. Karena ia adalah planet dalam, kita bisa melihat Venus punya fase berbeda tergantung posisinya.
Contohnya, saat ia berada dekat dengan titik konjungsi superior, kita bisa melihat Venus hampir sempurna.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Bulan Meninggalkan Orbit Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR