Bobo.id - Ketika melihat ke langit malam, kita akan melihat ada satu objek yang sangat terang. Yap, itulah Bulan.
Kalau diperhatikan lagi, Bulan yang kita amati setiap malamnya itu selalu berubah dan tidak pernah sama, lo.
Terkadang, Bulan di langit terlihat seperti telur mata sapi atau bulat sempurna, tapi kadang hanya seperti garis.
Yap, perubahan bentuk Bulan yang kita lihat setiap malam itu karena Bulan memiliki suatu fase, teman-teman.
Hmm, lalu, apakah Bulan atau satelit alami milik planet lain juga punya fase seperti Bulan milik Bumi kita?
Fase Bulan Ada Karena Planet
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu memperluas pemahaman kita tentang apa itu fase Bulan, nih.
Umumnya, fase Bulan meliputi bulan baru, bulan sabit awal, kuartal pertama, bulan purnama, hingga bulan sabit akhir.
Kalau punya pesawat antariksa canggih, kita akan bisa melihat Bulan yang sedang mengorbit Bumi dari atas.
Dari pandangan itu, kita bisa melihat bahwa setengah dari Bulan akan diterangi Matahari terus menerus.
Ketika kita bisa terus melihat pemandangan itu, Bulan jadi terlihat hanya memiliki satu fase saja, teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Satelit Alami? Ini Faktanya
Saat balik ke permukaan Bumi, kita akan melihat fase Bulan yang berubah-ubah selama sebulan penuh.
Ini artinya, sebenarnya fase Bulan itu terjadi tergantung dari mana kita melihat satelit alami Bumi itu, lo.
Dalam mengorbit Bumi, sinaran Matahari terhadap permukaan Bulan akan tampak berbeda dari hari ke hari.
Jika Bulan berada 180 derajat dari posisi Matahari di langit Bumi, maka akan terlihat Bulan utuh atau purnama.
Namun, jika ia berada 90 derajat posisinya dari Matahari, kita hanya akan melihat separuh bagian Bulan.
Planet Juga Punya Fase
Tak hanya Bulan, faktanya, planet dalam seperti Merkurius dan Venus juga bisa muncul dalam fase tertentu.
Kedua planet ini menunjukkan fase yang sama dengan Bulan. Kita hanya perlu teleskop untuk melihatnya.
Fase-fase planet juga terjadi karena planet berbentuk bulat sehingga selalu separuh bagian saja yang disinari Matahari.
Misalnya Venus. Karena ia adalah planet dalam, kita bisa melihat Venus punya fase berbeda tergantung posisinya.
Contohnya, saat ia berada dekat dengan titik konjungsi superior, kita bisa melihat Venus hampir sempurna.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Bulan Meninggalkan Orbit Bumi? Ini Penjelasannya
Nah, kalau posisi Venus ada di dekat konjungsi inferior, dari Bumi, kita akan melihat Venus dalam fase sabit.
Hal itu juga berlaku untuk Merkurius. Namun, Merkurius sulit diamati karena berada dekat dengan Matahari.
Bagaimana dengan Satelit Alami Lainnya?
Seperti kita tahu, Bumi bukanlah satu-satunya planet yang memiliki Bulan atau satelit alami, teman-teman.
Di tata surya, ada banyak satelit alami yang mengelilingi planet lain. Apakah Bulan lain juga punya fase, Bo?
Tentu punya. Hal ini tergantung dari mana kita melihatnya. Apakah dari permukaan planet atau dari angkasa.
Kalau dilihat dari angkasa, kita akan melihat satu fase, yakni hanya separuh bagian Bulan yang diterangi Matahari.
Misalnya, jika kita bisa berada di atas kutub utara Saturnus, kita bisa melihat 146 Bulan ada di fase separuh.
Hal ini karena separuh bagian diterangi Matahari dan sebagian lainnya gelap karena tidak disinari oleh Matahari.
Intinya, fase adalah istilah untuk menyebutkan perubahan kenampakan benda langit dalam titik pengamatan tertentu.
Setiap benda langit yang disinari oleh bintangnya sudah pasti memiliki fase, entah bulat atau tidak bulat.
Nah, itulah informasi tentang fase satelit alami yang dimiliki oleh tiap planet. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu!
Baca Juga: Bagaimana Satelit Alami Terbentuk di Sebuah Planet? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Apa saja fase-fase Bulan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR