Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa permukaan Matahari juga memiliki medan magnet?
Medan magnet bisa kita temukan di Bumi, yaitu daerah atau zona di sekitar bumi yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.
Tidak hanya di Bumi, medan magnet juga bisa ditemukan di planet lain dan Matahari.
Bersumber dari space.com, baru-baru ini pesawat antariksa Solar Dynamics Observatory menemukan rahasia medan magnet Matahari.
Solar Dynamics Observatory (SDO) adalah misi NASA yang dirancang untuk mempelajari aktivitas apapun yang terjadi di Matahari.
Apa yang ditemukan SDO akhir-akhir ini, ya?
Yuk, cari tahu!
Medan Magnet Matahari
SDO berusaha mengungkap rahasia medan magnet Matahari, seperti bagaimana Matahari dapat menimbulkan efek dinamo dan menghasilkan medan magnetnya?
Selain itu, SDO juga mencari tahu, struktur apa yang dimiliki medan magnet saat memancar dari permukaan Matahari?
Teman-teman tentu pernah mendengar atau membaca tentang siklus 11 tahunan Matahari.
Baca Juga: Pesawat Antariksa Odyssey Mengelilingi Mars Sebanyak 100.000 Kali, ini Faktanya
Sekali dalam sebelas tahun tersebut, medan magnet Matahari yang awalnya saling berhubungan, dapat terputus menjadi kutub utara dan selatan.
Akibat aktivitas ini, muncullah gumpalan plasma berapi-api yang membentuk bintik gelap pada Matahari.
Para ahli di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA, memperkirakan bahwa Matahari akan mencapai puncak siklus aktivitasnya pada tahun 2024.
Fenomena puncak siklus Matahari ini dikenal dengan nama Solar Maximum dalam Solar Cycle 25.
Solar Maximum diprediksi akan berlangsung selama beberapa bulan, yakni di antara bulan Januari hingga Oktober 2024.
Selama Solar Maximum berlangsung, intensitas badai matahari meningkat, dan ini dapat memengaruhi infrastruktur teknologi Bumi.
Badai matahari dapat merusak satelit, sistem navigasi GPS, komunikasi radio, dan jaringan kelistrikan.
Solar Dynamics Observatory
Setelah belajar tentang medan magnet Matahari, kita juga akan mengenal Solar Dynamics Observatory.
Solar Dynamics Observatory adalah misi yang dirancang untuk mengamati Matahari dari ketinggian 51.893 kilometer di atas Bumi.
SDO mengukur aktivitas magnet Matahari dapat memengaruhi cuaca ruang angkasa dengan melepaskan angin matahari dan lontaran massa koronal.
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Matahari Tiba-tiba Meledak? Ini Penjelasannya
Misi SDO telah beroperasi sejak Februari 2010 dan diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2030.
SDO diluncurkan pertama kali pada 11 Februari 2010, menaiki roket Atlas V yang membawa SDO ke orbit 2.500 kilometer di atas permukaan Bumi.
Kemudian, mesin terus berkembang hingga dapat meningkatkan posisinya menjadi 35.800 km di atas permukaan pada Maret 2010.
Sejak diluncurkan, SDO dapat mengumpulkan data sebanyak 1,4 TB tahun 2010. Belum ada perekam data yang mampu menyimpan data sebanyak itu pada tahun SDO diluncurkan.
Hingga bulan Juni 2024, SDO masih terus mengamati Matahari dan menampilkan gambar aktivitas Matahari setiap hari.
----
Kuis! |
Apa itu medan magnet Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR