Bobo.id - Saat sedang dalam kondisi takut atau cemas, sering kali tubuh kita ikut merespons dengan banyak cara dan bisa berbeda setiap orang.
Ada orang yang menanggapi rasa cemas dan takut dengan keringat dingin, perut mulas, gemetar, hingga jantung berdetak lebih cepat.
Bahkan rasanya kita seperti sedang lari jarak jauh yang membuat jantung berdetak lebih cepat.
Tapi kenapa hal itu bisa terjadi? Mari simak penjelasan berikut ini untuk tahu alasannya.
Kenapa Rasa Takut dan Cemas Buat Jantung Berdetak Cepat?
Dikutip dari Kompas.com, rasa cemas dan takut adalah emosi alami yang dimiliki oleh semua orang dan berasal dari sistem.
Emosi alam itu akan memunculkan naluri untuk bertahan dan menjaga agar tetap dalam kondisi aman.
Saat kondisi itu terjadi, maka tubuh akan mengeluarkan stimulus yang memicu otak untuk menghasilkan adrenalin yang disebut respons fight-or-flight.
Kemunculan respons tersebut akan membuat sistem saraf otonom secara tidak sengaja merespons sehingga tubuh jadi lebih waspada.
Nah, respons fight-or-flight merupakan respons yang muncul saat berada dalam bahaya.
Sehingga tubuh akan mempersiapkan diri untuk melawan atau lari menyelamatkan diri.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini 5 Olahraga yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Dalam sebuah penelitian psikologi, diketahui kalau stimulus dalam bentuk sentuhan, visual, serta suara yang menakutkan akan terkirim sampai ke pusat otak tepatnya bagian talamus.
Selain itu, stimulus itu juga akan terkirim ke amigdala yang ada di bagian dasar otak.
Nah, dari stimulus itu glutamat yang bertugas membawa sinyal ke otak akan membuat tubuh terdiam atau melompat tanpa sadar sebagai respons fight-or-flight.
Munculnya respons itu juga akan diikuti oleh jantung yang bekerja lebih keras untuk memompa darah ke otot.
Darah yang dipompa ke otot itu sebagai respons untuk memberikan kekuatan lebih pada tubuh baik untuk melawan atau lari.
Karena itu, jantung jadi berdetak lebih cepat untuk bisa memenuhi kebutuhan respons tubuh bertahan.
Bahkan kadar glukosa dalam tubuh juga bisa meningkat untuk memberikan kekuatan pada tubuh dalam menghadapi respons fight-or-flight.
Menurut American Heart Association, saat rasa takut dan cemas muncul, tubuh juga akan merespons dengan melebarnya pupil, pencernaan melambat, hingga keringat berlebih.
Walau respons dari rasa takut dan cemas terjadi di seluruh tubuh, namun teman-teman tidak perlu khawatir.
Meski jantung berdetak kencang hingga keringat bermunculan, tubuh kita juga punya kemampuan untuk menenangkan diri saat mengetahui ancaman tidak berbahaya.
Kemampuan itu didapat berkat di dalam tubuh kita ada sistem saraf parasimpatis (PSNS) yang bertugas untuk menurunkan kecepatan detak jantung saat takut dan cemas.
Baca Juga: Mengenal Ombrophobia, Rasa Takut Berlebihan Terhadap Hujan
Sistem saraf ini juga berguna untuk menahan aliran adrenalin di dalam tubuh kita.
Tentunya sistem saraf ini sangat membantu dalam mencegah adrenalin mengalir terus ke jantung yang berbahaya untuk organ penting ini.
Jadi, penyebab detak jantung kita berdetak lebih cepat saat takut dan cemas adalah sebagai bentuk pertahanan diri.
Selama dalam kondisi takut dan cemas, tubuh akan waspada dengan bersiap melawan atau lari untuk menyelamatkan diri.
Sikap waspada itulah yang membuat jantung berdetak lebih cepat hingga kita juga bisa berkeringat.
Nah, itu penjelasan dari alasan jantung yang berdetak lebih cepat saat sedang dalam kondisi takut dan cemas.
Baca Juga: Kenapa Tubuh Jadi Mudah Berkeringat saat Gugup? Ternyata Ini Alasannya
----
Kuis! |
Apa itu respons respons fight-or-flight? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR