Kontradiksi yang disampaikan pada majas paradoks akan membuat pembaca berpikir sehingga pikiran pembaca terpusat pada persoalan utama.
Ada juga yang mengartikan majas paradoks sebagai majas yang mengutarakan opini yang sifatnya bertentangan.
Jadi, majas paradoks merupakan gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlawanan atau bertentangan.
Agar lebih mengenal jenis majas ini, teman-teman bisa simak beberapa contoh berikut ini.
1. Kekek tua itu memang buta, namun dia bisa melihat beratnya hidup orang di sekitarnya.
2. Kesedihan ini karena Ulfa selalu merasa sendiri meski berada di tengah keramaian jalan.
3. Hatiku selalu sejuk saat bertemu denganmu, walau cuaca sepanas ini.
4. Kakek memang sudah tua, tapi semangatnya tidak kala dengan anak muda.
5. Buat apa wajah tampanmu itu, tapi perilaku buruk sekali.
6. Perasaanku jadi hangat saat bersamamu, meski udara sangat dingin hari ini.
7. Nurul selalu mudah ingat nada, tapi lupa lirik.
Baca Juga: 15 Contoh Majas Eufimisme dalam Bentuk Kalimat, Materi Bahasa Indonesia
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR