Ethan Siegel, salah satu ilmuwan berpendapat, jika alam semesta berkembang dengan jarak yang konstan, maka diameternya mungkin dapat dihitung.
Menurut perkiraan, saat ini, diameter alam semesta yang dapat diamati berbentuk bola sekitar 92 miliar tahun cahaya.
Di dalam alam semesta ini kamu bisa menemukan nebula, planet, dan beragam benda langit lainnya.
Begitu luasnya alam semesta, membuat galaksi yang terdapat di dalamnya berjumlah hingga triliunan.
Cahaya di Alam Semesta
Dalam sebuah bola lampu, ada energi sebesar 10^20 foton setiap detik.
Artinya, Matahari dan bintang-bintang memiliki lebih banyak foton.
Matahari dianggap sebagai bola lampu raksasa, yang di dalamnya terdapat 10^45 foton setiap detik, setiap hari, dan setiap tahun.
Di alam semesta, ada beratus miliar bintang yang seterang Matahari.
Maka, berapa banyak jumlah cahaya di alam semesta? Itu sekitar 10^60 foton.
Jumlah tersebut baru berasal dari cahaya bintang, padahal ada lebih banyak cahaya daripada cahaya bintang di langit.
Baca Juga: Bergerak dengan Kecepatan 43 Juta Km/Jam, Inilah Bintang Tercepat di Bimasakti
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR