Salah satu faktor yang menghambat terjadinya kolaborasi budaya adalah karena kurangnya pengetahuan budaya.
Tak hanya terkait budayanya sendiri, tetapi ini juga terkait pengetahuan akan budaya yang dimiliki oleh orang lain.
Kurangnya pengetahuan budaya akan menyulitkan untuk memadukan budaya dalam kegiatan kolaborasi budaya.
Stereotip adalah suatu penilaian terhadap seseorang atau sekelompok orang yang didasarkan pada karakteristik tertentu.
Prasangka adalah anggapan tentang seseorang yang didasarkan pada keanggotaan orang itu di kelompok tertentu.
Adanya stereotip dan prasangka terhadap kelompok budaya tertentu bisa menghambat kolaborasi budaya.
Yap, stereotip dan prasangka bisa menghalangi komunikasi terbuka dan mengganggu hubungan antarkelompok.
Seperti kita tahu, setiap masyarakat yang memiliki budaya tertentu juga memiliki nilai dan norma yang terikat.
Nah, terkadang, nilai dan norma yang dimiliki individu dan kelompok ini bisa berbeda-beda, teman-teman.
Perlu diketahui, perbedaan nilai, norma, etika, dan standar perilaku ini bisa memicu terjadinya konflik, lo.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Kolaborasi Budaya bagi Masyarakat? Materi IPS
Misalnya, praktis bisnis yang bisa diterima di satu budaya mungkin dianggap tidak etis oleh budaya lain.
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR