Bobo.id - Teman-teman, siapa yang sudah pernah mendengar istilah "pelepasliaran"? Kalau sudah pernah, apakah kamu tahu maksudnya?
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelepasliaran diartikan sebagai sebuah proses, cara, atau perbuatan melepaskan ke alam liar.
Biasanya istilah pelepasliaran dekat dengan kegiatan melepaskan orang utan ke alam liar. Namun, sebenarnya pelepasliaran bisa dilakukan pada hewan lainnya, lo.
Seperti hari ini (26/07/2024), Bobo berkesempatan menyaksikan pelepasliaran burung air di Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta Utara.
Pelepasliaran burung air ini merupakan kerja sama antara Jagat Satwa Nusantara TMII dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu rangkaian menyambut Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang akan diperingati pada 10 Agustus 2024 mendatang.
Seperti apa keseruan kegiatan pelepasliaran burung air ini? Yuk, simak bersama-sama!
Pelepasliaran Burung Air
Ada tiga jenis burung yang dilepaskan ke alam liar, yaitu Blekok Sawah (Ardeola speciosa), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), dan Kowak Malam Kelabu (Nycticorax nycticorax).
Ketiga jenis burung ini berasal dari program perkembangbiakkan terkontrol lembaga konservasi Jagat Satwa Nusantara.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Burung Ibis Sendok Roseate, Penampilannya Mirip Flamingo!
Jumlah burung yang dilepaskan ke alam berjumlah 21 ekor. Jenis Blekok Sawah sebanyak 9 ekor, Kuntul Kerbau sebanyak 8 ekor, dan Kowak Malam Kelabu sebanyak 4 ekor.
Sebelum dilakukan pelepasliaran, BKSDA Jakarta sudah terlebih dahulu melakukan proses kajian yang panjang, lo, teman-teman.
Mulai dari kajian daya dukung habitat, mengamati perilaku satwa, pemeriksaan kesehatan, dan pembiasaan satwa di Suaka Margasatwa Muara Angke.
Penanaman Bibit Mangrove
O iya, karena 26 Juli bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia, Jagat Satwa Nusantara dan BKSDA Jakarta juga melakukan penanaman bibit mangrove.
Ada kurang lebih 50 bibit mangrove dari berbagai jenis yang ditanam. Mulai dari jenis Sonneratia caseolaris, Rhizopora mucronata, dan R. apiculata.
Bibit mangrove yang ditanam ini diharapkan bisa menambah peran mangrove di Jakarta sebagai pengendali banjir, mencegah abrasi, dan mengurangi pencemaran di sekitar Suaka Margasatwa Muara Angke.
Nah, itulah kegiatan pelepasliaran burung air dan penanaman bibit mangrove oleh Jagat Satwa Nusantara dan BKSDA Jakarta.
Hal baik apa yang sudah teman-teman lakukan untuk alam di sekitarmu? Yuk, kita sama-sama mulai menjaga alam!
Baca Juga: Mengenal Hutan Mangrove, Ini Ciri-Ciri hingga Fungsinya, Materi IPA
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR