Bobo.id - Minggu depan akan jadi waktu yang dinantikan oleh para astronom, karena adanya fenomena langit yang unik.
Bersumber dari space.com, hujan meteor ganda akan berlangsung pada bulan depan.
Hujan meteor ganda yang dimaksud adalah Southern Delta Aquariid dan Alpha Capricornid.
Bagaimana kedua hujan meteor tersebut dapat terjadi secara bersamaan?
Yuk, cari tahu!
Hujan Meteor Ganda
Apakah teman-teman masih ingat tentang apa itu hujan meteor?
Saat batuan luar angkasa jatuh ke Bumi, udara pada batuan tersebut dapat membuat permukaannya menjadi sangat panas.
Udara panas tersebut kemudian membentuk ekor di sekitar permukaan batuan ketika menembus atmosfer, sehingga kita melihatnya sebagai bintang jatuh.
Nah, sedangkan hujan meteor adalah kondisi ketika banyak bintang jatuh dari angkasa yang terlihat di langit malam.
Hujan meteor ganda terjadi karena Bumi akan melintasi orbit komet 96P/Machholz dan komet 169P/NEAT.
Baca Juga: 5 Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta, Seberapa Besar Massanya?
Komet 96P/Machholz menyebabkan Southern Delta Aquariids yang akan mencapai puncaknya pada 29—30 Juli.
Sedangkan komet 169P/NEAT melahirkan Alpha Capricornids yang akan mencapai puncaknya pada 30—31 Juli.
Pada puncaknya, Southern Delta Aquariids akan memanjakan mata penonton dengan sekitar 20 hingga 25 meteor per jam.
Kedua hujan meteor ini terlihat jelas di Belahan Bumi Selatan, di mana titik tampak dari mana hujan meteor berasal, akan berada hampir di atas kepala.
Orang-orang di Belahan Bumi Utara juga dapat melihat hujan meteor ini jika ada pandangan yang jelas ke cakrawala selatan.
Kedua hujan meteor ini akan berlanjut hingga pertengahan Agustus, sehingga bisa terus dinantikan.
Terjadinya Hujan Meteor
Pada penjelasan di atas, kita sudah belajar pengertian hujan meteor. Namun, bagaimana hujan meteor dapat terjadi?
Hujan meteor berhubungan dengan komet, benda besar terbuat dari debu dan es, yang bisa mengorbit Matahari.
Komet bisa melakukan perjalanan mendekati Matahari.
Ketika semakin dekat dengan Matahari, sebagian permukaan es pada komet akan menguap.
Baca Juga: Sering Disebut, Apa Sebenarnya Bintang Fajar dan Bintang Senja itu?
Penguapan ini kemudian menghasilkan banyak partikel debu dan batuan.
Puing-puing hasil penguapan akan bertebaran di sepanjang jalur komet.
Dalam beberapa kali setiap tahun, ketika Bumi mengelilingi Matahari, Bumi akan melintasi orbit komet.
Dengan begitu, Bumi bisa bertabrakan dengan hasil penguapan komet yang berupa batuan dan puing-puing tersebut, menyebabkan hujan meteor.
----
Kuis! |
Apa itu bintang jatuh? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR