Sebaliknya, suara pelan dihasilkan oleh getaran rendah. Akibatnya, gelombang suara hanya terdengar pelan.
Ternyata, keras dan pelan suatu bunyi yang bisa kita dengar lewat telinga itu dipengaruhi beberapa hal:
Berikut penjelasannya:
Keras dan pelannya suatu bunyi yang ditangkap telinga dipengaruhi oleh amplitudo, yakni tinggi dari gelombang bunyi.
Besarnya amplitudo yang disimbolkan huruf A tergantung pada getaran benda dan gelombang bunyi yang dihasilkan.
Makin besar amplitudonya, maka makin keras suara yang dihasilkan. Sebaliknya, saat amplitudo kecil, suara jadi pelan.
Misalnya, saat menonton televisi. Saat suara televisi terlalu kecil, kita akan menaikkan volume televisi agar lebih keras.
Nah, menaikkan volume suara di televisi ini dilakukan dengan cara memperbesar amplitudo gelombang suaranya.
Untuk menciptakan bunyi yang bisa kita dengar melalui telinga dibutuhkan suatu energi, yakni jenis energi mekanik.
Bunyi atau suara itu tercipta dari energi mekanik berupa getaran yang menggetarkan telinga dan diterima sebagai suara.
Baca Juga: Mengapa Ada Jenis Bunyi Keras dan Bunyi Pelan? Materi IPAS Kelas 5 SD
Semakin besar energi yang dimiliki oleh suatu gelombang suara, maka semakin keras pula suara itu bisa terdengar.
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR