Kalau sering mengamati bulan, teman-teman pasti sering menemukan area yang lebih gelap. Nah, itulah maria.
Sebagai informasi, menurut penelitian yang telah dilakukan, maria ini berhubungan erat dengan aktivitas vulkanik.
Maria terbentuk saat lahar panas dimuntahkan gunung berapi ke permukaan. Namun, kini lahar itu mendingin.
Menariknya, hasil analisis menunjukkan bahwa lahar yang membentuk maria membawa komponen yang bervariasi.
Bentuk komponen itu berupa gas, yang meliputi karbon monoksida, material pembentuk air, sulfur, hingga volatil.
Banyaknya komponen gas itu membuat magma juga melontarkan gas ke langit Bulan dan membentuk atmosfer.
Diperkirakan, atmosfer itu bertahan sekitar 70 juta tahun sebelum akhirnya menghilang ke ruang angkasa, nih.
Kini Atmosfer Bulan Sangat Tipis
Perlu diketahui, lapisan Bulan tidak hilang sepenuhnya. Bulan tetap punya atmosfer, tetapi lapisannya sangat tipis.
Atmosfer yang ada di Bulan makin berkurang seiring dengan berkurangnya letusan gunung api di Bulan.
Selain tipis, atmosfer pada Bulan juga jarang. Atmosfer Bulan mengandung gas, seperti potasium, neon, argon, helium.
Baca Juga: Ada Beberapa Planet Gas di Angkasa, Adakah Bulan yang Terbuat dari Gas?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR