Ternyata, ini karena sistem pertahanan diri unik yang mereka miliki. Konsep ini justru berkebalikan dengan kamuflase.
Mereka justru sengaja memperlihatkan warna mencolok pada predator seakan berkata, "jangan berani memakanku!"
Perlu diketahui, sistem pertahanan seperti ini dalam dunia sains ada istilahnya. Namanya adalah aposematisme.
Mengenal Aposematisme
Bersumber dari Animal Wised, aposematisme pada hewan adalah konsep evolusi yang dialami oleh predator atau mangsa.
Warna mangsa yang semula dianggap biasa, lambat laut berubah jadi peringatan bagi pemangsa agar tidak mendekat.
Seperti kita yang selalu belajar, ternyata sistem pertahanan diri ini juga didasari oleh kemampuan predator belajar.
Ketika mencoba memakan hewan aposematisme dan berakhir beracun, tentu mereka tak berani melakukannya lagi.
Informasi terkait hewan dengan warna mencolok ini akan terus diwariskan sehingga tahu kalau mangsanya beracun.
Konsep inilah yang kemudian disebut para ilmuwan sebagai sinyal berbahaya yang ditunjukkan secara alami.
Bahkan, ternyata di banyak kasus, semakin cerah dan mencolok warnanya, makin mematikan racun yang dimiliki.
Baca Juga: Hari Satwa Liar Sedunia Diperingati Tiap 3 Maret, Bagaimana Sejarahnya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR