Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu ketahui tentang gempa megathrust?
Baru-baru ini, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menyebutkan bahwa gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui Kompas.com, ilmuwan Indonesia khawatir tentang seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Kita tahu bahwa Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Samudra Pasifik.
Menurut National Geographic, Cincin Api merupakan rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 kilometer berbentuk tapal kuda.
Kawasan Cincin Api Pasifik membentang dari ujung selatan Amerika Selatan hingga ke Selandia Baru.
Sekitar 75 persen dari seluruh gunung berapi aktif di Bumi terletak di wilayah ini, jumlahnya mencapai 452 gunung.
Dengan kondisi seperti ini, kawasan Cincin Api Pasifik mengalami fenomena alam yaitu sering terjadi gempa bumi.
Apakah ini berarti gempa megathrust benar-benar bisa terjadi di Indonesia?
Yuk, cari tahu!
Pengertian Gempa Megathrust
Baca Juga: Bagaimana Letusan Gunung Api Bisa Menyebabkan Tsunami? Ini Penjelasannya
Bersumber dari Science Alert, gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik didorong ke bawah lempeng yang lain.
Subduksi adalah proses geologi yang terjadi karena adanya lempeng kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah terhadap lempeng kerak samudra yang lebih tebal.
Gempa ini diketahui umumnya terjadi di wilayah Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Sebagai informasi, zona megathrust Jawa memanjang dari Selat Sunda sampai selatan Banyuwangi, terbagi menjadi beberapa segmen yang bisa bergerak sendiri-sendiri.
Seperti yang disebutkan di atas, ilmuwan Indonesia khawatir tentang seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Seismic gap adalah wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar atau gempa selama lebih dari 30 tahun.
BMKG memperkirakan, Megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.
Gempa megathrust yang tinggal menunggu waktu ini diperkirakan karena daerah-daerah yang dimaksud sudah lama tidak mengalami gempa besar.
Apa yang Harus Dilakukan saat Gempa?
1.Tetap Tenang
Hal yang pertama perlu kita lakukan ketika terjadi gempa adalah jangan panik dan tetap tenang.
Baca Juga: Mengapa Gempa Bumi Bisa Menyebabkan Terjadi Tsunami? Ini Penjelasannya
Hindari kaca, tiang, pohon, dan benda-benda yang berisiko roboh akibat gempa.
2. Menunduk
Sebisa mungkin ketika terjadi gempa, kita harus menunduk dengan melindungi kepala. Jangan berjalan atau berlari.
3. Berlindung
Sambil menunduk, kita harus melindungi diri dengan menuju ke bawah meja. Ketika berlindung, usahakan jangan bergerak atau berpindah tempat.
4. Evakuasi
Ketika gempa sudah selesai, segera berpindah dari tempat perlindungan ke daerah yang aman dari gempa.
5. Berkumpul
Usahakan berkumpul pada satu titik yang aman, kemudian hubungi pihak berwenang untuk meminta bantuan.
Jangan coba masuk ke dalam rumah atau ruangan hingga keadaan dinyatakan benar-benar aman.
Pantau terus informasi terbaru tentang gempa, dari internet atau radio.
Baca Juga: Tidak Seperti Indonesia, Ini 5 Negara yang Jarang Terjadi Gempa Bumi
Ikuti panduan yang diberikan oleh pihak yang mengevakuasi setelah pihak berwenang datang.
Nah, itulah cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa itu kawasan Cincin Api? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR