Bobo.id - Dunia kesehatan internasional sedang mengamati virus Mpox (Monkeypox) yang telah menyebar di berbagai tempat.
Pada Rabu (14/8/2024) lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melaui rilis di situs resmi WHO menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat global.
Menurut Komite Darurat IHR, kelompok ahli yang meninjau data dari WHO dan negara terdampak, virus Mpox sedang meningkat dan menyebar lebih jauh ke negara-negara di Afrika.
Apakah teman-teman pernah mendengar atau mencari tahu tentang virus tersebut?
Bersumber dari Centers for Disease Control and Prevention, pox atau Monkeypox virus (cacar monyet) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, dikenal sebagai virus cacar monyet.
Sebagai salah satu bentuk penyakit zoonosis, penyebaran virus Mpox ini berbeda dengan penyakit lain.
Kita akan belajar tentang penyebaran virus Mpox bersama.
Yuk, simak dari artikel ini!
Penyebaran Virus Mpox
Bersumber dari National Geographic, virus Mpox pertama kali menyebar hanya di wilayah Afrika, dan sudah ditemukan sejak tahun 1958.
Namun, kemudian tersebar ke wilayah lain dan menjadi perhatian dunia sejak tahun 2022, teman-teman.
Baca Juga: Mpox Jadi Keadaaan Darurat Global, Bagaimana Cara Mencegah Penularannya?
Mpox (Monkeypox) juga dikenal sebagai virus cacar monyet, karena awalnya terjadi pada koloni monyet.
Virus Monkeypox telah ditemukan pada hewan pengerat kecil, monyet, dan mamalia lain yang hidup di daerah Afrika Tengah dan Barat.
Kasus pertama Mpox pada manusia tercatat tahun 1970, di wilayah yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo.
Virus ini masih bersaudara dengan virus cacar, karena keduanya termasuk orthopoxvirus.
Orthopoxvirus adalah genus dari 12 virus DNA yang juga mencakup cacar sapi dan cacar unta.
Menurut WHO, itu ditandai dengan ruam yang menyakitkan, pembesaran kelenjar getah bening, dan demam.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, virus Mpox adalah penyakit zoonosis, yang artinya ditularkan oleh hewan ke manusia.
Pada kasus pertama virus Mpox pada manusia, diperkirakan penularan akibat perburuan dan penyembelihan hewan liar yang terinfeksi.
Virus Mpox bisa menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dan bahan yang terkontaminasi.
Sedangkan pada manusia, virus Mpox akan tersebar melalui cairan dari dalam tubuh dan tetesan pernapasan saat berbicara dengan orang terinfeksi.
Ketika sudah menyebar, virus Mpox akan berada pada masa inkubasi yaitu selama 3-17 hari.
Baca Juga: WHO Tetapkan Wabah Mpox Jadi Keadaaan Darurat Global, Apa itu Wabah Mpox?
Orang dengan gejala Mpox akan menularkan virus sampai ruam benar-benar sembuh dan lapisan kulit segar telah terbentuk.
Risiko Penularan Virus Mpox
Menurut CDC, ada beberapa kategori yang rawan atau berisiko terkena virus Monkeypox, yaitu sebagai berikut.
- Orang dengan kekebalan tubuh lemah.
- Anak-anak di bawah 1 tahun.
- Orang dengan riwayat eksim.
- Ibu hamil.
Meski begitu, CDC telah menemukan cara pencegahan untuk melindungi diri dan orang dari virus Monkeypox.
Pertama, menghindari kontak kulit dengan orang yang memiliki ruam seperti Mpox dan hewan yang membawa virus Monkeypox.
Baiknya, setiap orang juga mendapatkan vaksinasi dengan berkonsultasi kepada penyedia layanan terlebih dahulu.
Faktanya, ada dua vaksin yang saat ini digunakan untuk Mpox, yang direkomendasikan oleh Strategic Advisory Group of Experts on Immunization dari WHO.
Baca Juga: Kasus Mpox Semakin Meningkat, Apa Saja Gejala Mpox yang Harus Diwaspadai?
Menurut WHO, orang yang sudah divaksinasi penuh diharapkan terlindungi dari penyakit parah dan menular Monkeypox.
----
Kuis! |
Apa nama lain virus Mpox? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic,WHO |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR