Air mengandung asam ini kemudian meresap melalui retakan yang ada di bawah tanah, dan membentuk jaringan seperti pipa bawah tanah alami.
Semakin lama, rembesan air akan semakin mengikis dan memperlebar pipa tersebut, hingga terbentuklah gua.
Menurut penelitian, sebagian besar gua memerlukan waktu sekitar lebih dari 100.000 tahun agar dapat berukuran besar dan cukup untuk menampung manusia.
Wah, ternyata proses pembuatan gua ini sangat lama, ya!
Stalagmit dan Stalaktit
Di dalam gua terdapat stalagmit dan stalaktit yang berbentuk khas dan unik.
Formasi batuan yang disebut speleothem menghiasi sebagian besar gua. Speleothem dapat tergantung di langit-langit, tumbuh dari tanah, atau menutupi sisi-sisi gua.
Speleothem yang menggantung dari langit-langit terlihat seperti es dan disebut stalaktit. Mereka terbentuk dari air yang menetes dari atap gua.
Sedangkan stalagmit tumbuh ke atas. Ini biasanya berasal dari air yang menetes dari ujung stalaktit.
Formasi batuan yang bentuknya mirip gigi taring ini tumbuh ketika air yang menetes bersentuhan dengan udara gua.
Stalaktit dan stalagmit tumbuh dengan lambat, bahkan beberapa di antaranya bisa dianggap kuno.
Baca Juga: Berdampak pada Panjang Hari, Apa Saja Fakta Unik Gempa Bumi?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR