Bobo.id - Pada materi kelas 3 SD kurikulum merdeka pelajaran IPAS teman-teman akan belajar tentang metamorfosis.
Metamorfosis adalah proses biologis yang dialami oleh beberapa hewan, terutama serangga, dengan terjadinya perubahan drastis pada bentuk tubuhnya.
Proses ini bisa terdiri dari tahap perkembangan yang berbeda dari mulai telur hingga dewasa.
Pada beberapa jenis hewan, metamorfosis punya peran penting dalam kehidupannya sebagai cara bertahan hidup.
Selain itu, metamorfosis termasuk cara hewan beradaptasi pada lingkungan tempatnya bertahan hidup.
Nah, ada banyak jenis hewan yang mengalami tahap perkembangan ini salah satunya nyamuk.
Kali ini, akan dijelaskan tentang siklus hidup dari nyamuk yang mengalami metamorfosis.
Telur merupakan tahap pertama dari proses siklus hidup atau disebut juga daur hidup dari nyamuk.
Nyamuk dewasa akan melakukan proses berkembang biak dan menghasilkan beberapa telur yang akan menjadi calon nyamuk baru.
Seekor nyamuk betina mampu bertelur sekitar 100 sampai 399 butir dalam satu kali proses pembuahan.
Namun jumlah telur akan berbeda-beda sesuai dengan spesies nyamuknya, ya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Untuk bertelur, biasanya induk nyamuk akan memilih tempat yang lembap, seperti genangan air.
Induk nyamuk ini akan mengukur suhu dan kelembapan air menggunakan perutnya, sebelum mulai bertelur.
Hewan ini memastikan telur-telurnya nanti bisa tumbuh di tempat yang tepat.
Telur dari nyamuk memiliki bentuk kecil seperti debu yang bertebaran di dalam kolam.
Pada tahap ini, telur akan memerlukan waktu dua hari untuk akhirnya menetas dan menjadi larva.
Tahap kedua dari proses siklus hidup nyamuk adalah larva yang sering kita kenal dengan nama jentik nyamuk.
Pada tahap ini, jentik nyamuk akan mengalami proses pergantian kulit sebanyak empat kali.
Pergantian kulit itu akan diikuti dengan perubahan pada ukuran jentik nyamuk yang menjadi makin besar.
Pada tahap ini akan terjadi selama lima sampai 10 hari, bergantung dengan suhu lingkungan, makanan, serta serangan predator.
Bentuk jentik nyamuk ini biasanya memanjang seperti pipa, dengan ciri detail yang berbeda-beda pada setiap jenis nyamuk.
Lalu pada tahap ketiga adalah pupa yang merupakan fase untuk jeda atau fase istirahat sebelum nyamuk berubah menjadi dewasa.
Baca Juga: Apakah Semua Hewan Mengalami Metamorfosis? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Pada tahap ini, nyamuk akan menjadi kepompong sama seperti pada tahap daur hidup kupu-kupu.
Tahap ini, nyamuk tidak memerlukan makan atau minum dan akan bertahan hidup dengan menggunakan dua antena yang menjulur ke permukaan.
Antena yang muncul ke permukaan itu, berguna untuk nyamuk bisa bernapas selama masa istirahat.
Di tahap inilah nyamuk ada di posisi yang paling rentang untuk mati karena kebocoran pupa.
Tahap terakhir adalah nyamuk dewasa yang sudah memiliki tubuh lengkap dan akan mulai hidup di darat.
Nyamuk dewasa akan keluar dari pupanya, setelah seluruh anggota tubuhnya lengkap.
Anggota tubuh hewan ini adalah sayap, dada, perut, kaki, mata, antena, dan juga belalai untuk mencari makan.
Setelah bisa keluar dari pupa, nyamuk dewasa membutuhkan waktu beberapa saat untuk bertahan di permukaan.
Hal itu dilakukan untuk mengeringkan tubuhnya yang basah. Setelah tubuhnya yang basah kering, nyamuk baru mulai bisa terbang untuk mencari makan.
Tidak lama setelah menjadi nyamuk dewasa, nyamuk-nyamuk sudah siap untuk berkembang biak.
Nah, itulah tahap siklus hidup dari nyamuk yang pada prosesnya terjadi perubahan cukup drastis yang disebut metamorfosis.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Metamorfosis? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
----
Kuis! |
Berapa banyak induk nyamuk bisa bertelur? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR