Untuk bertelur, biasanya induk nyamuk akan memilih tempat yang lembap, seperti genangan air.
Induk nyamuk ini akan mengukur suhu dan kelembapan air menggunakan perutnya, sebelum mulai bertelur.
Hewan ini memastikan telur-telurnya nanti bisa tumbuh di tempat yang tepat.
Telur dari nyamuk memiliki bentuk kecil seperti debu yang bertebaran di dalam kolam.
Pada tahap ini, telur akan memerlukan waktu dua hari untuk akhirnya menetas dan menjadi larva.
Tahap kedua dari proses siklus hidup nyamuk adalah larva yang sering kita kenal dengan nama jentik nyamuk.
Pada tahap ini, jentik nyamuk akan mengalami proses pergantian kulit sebanyak empat kali.
Pergantian kulit itu akan diikuti dengan perubahan pada ukuran jentik nyamuk yang menjadi makin besar.
Pada tahap ini akan terjadi selama lima sampai 10 hari, bergantung dengan suhu lingkungan, makanan, serta serangan predator.
Bentuk jentik nyamuk ini biasanya memanjang seperti pipa, dengan ciri detail yang berbeda-beda pada setiap jenis nyamuk.
Lalu pada tahap ketiga adalah pupa yang merupakan fase untuk jeda atau fase istirahat sebelum nyamuk berubah menjadi dewasa.
Baca Juga: Apakah Semua Hewan Mengalami Metamorfosis? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR