Bobo.id - Belakangan ini, media sosial sempat dihebohkan dengan penemuan ikan oar atau oarfish di perairan California.
Bersumber dari AP News, makhluk laut berukuran 3,6 meter itu ditemukan dalam keadaan mati dan mengambang.
Padahal, ahli ikan dari AS, Ben Frable menuturkan, spesies oarfish terakhir terdampar di California pada 1901.
Selain di AS, ikan oar juga pernah ditemukan di sekitar perairan Taiwan pada 26 Juli 2023 lalu, teman-teman.
Kemunculan ikan oar ini pun dikaitkan dengan tanda akan datangnya bencana alam, seperti gempa dan tsunami.
Hmm, kira-kira, apakah oarfish benar-benar berkaitan dengan tanda munculnya bencana alam? Simak, yuk!
Penjelasan BMKG
Pernyataan ikan oar jadi tanda terjadinya bencana dibantah oleh Koordinator BMKG, Daryono, teman-teman.
Sebab, hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan ikan oar bisa jadi tanda terjadinya bencana.
Kemunculan oarfish bisa jadi karena dinamika oseanografi, sakit, atau tua, dan bukan karena bencana alam.
Tak hanya itu, peneliti pusat oseanografi BRIN juga membantah anggapan ikan oar jadi tanda terjadi bencana.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Oarfish, Ikan Laut dengan Tulang Terpanjang di Dunia
Ia mengatakan bahwa salah satu dugaan ikan oar muncul karena terdorong badai atau terbawa arus kuat.
Dalam studi, peneliti hanya menemukan satu peristiwa yang masuk akal dari 336 kemunculan ikan oar.
Satu peristiwa itu terjadi pada 2007. Gempa itu terjadi 30 hari setelah muncul ikan oar di radius 100 kilometer.
Untuk itu, bisa disimpulkan, bahwa kemunculan ikan oar bukan pertanda kuat akan terjadinya bencana besar.
Kepercayaan Warga Jepang
Kemunculan oarfish yang dikaitkan dengan gempa bumi atau tsunami ini berasal dari legenda Jepang dan Taiwan.
Masyarakat beranggapan, ketika akan terjadi gempa, maka akan banyak oarfish yang terdampar di tepi pantai.
Bersumber dari Kompas.com, contoh yang paling jelas adalah berita gempa bumi di Jepang pada 2011.
Sebelum gempa bumi kuat terjadi di Jepang, ada sekitar 20 ekor oarfish yang terdampar di pantai Jepang.
Oleh karena itu, kemunculan oarfish di permukaan air laut selalu dikaitkan dengan adanya gempa bumi.
Padahal, sebenarnya oarfish tidak hidup di dasar samudra, tempat aktivitas seismik terjadi atau muncul.
Baca Juga: Disebut Ular Laut hingga Naga, Ini 5 Fakta Unik Hewan Laut Oarfish
Kalaupun ada oarfish yang tinggal di dasar samudra, ia tak punya kemampuan untuk muncul ke permukaan.
Apabila sampai muncul ke permukaan, maka akan banyak spesies laut yang terdampar saat akan gempa.
Oarfish Jarang Muncul ke Permukaan
Bersumber dari Kompas.com, ikan oar atau orafish adalah ikan laut dalam yang sangat jarang muncul ke permukaan.
Ikan ini adalah ikan bertulang sejati atau bony fishes dan disebut sebagai ikan dengan tulang terpanjang di dunia.
Diketahui, pernah ada ikan oar yang terdampar di Pantai California dengan panjang 4,3 meter. Panjang, ya!
Untuk jenis oarfish raksasa, maka ikan itu bisa mencapai ukuran 17 meter dengan berat hingga 600 kg. Wow!
Habitatnya berada di laut dan samudra dengan kedalaman 20-1.000 meter dan umum ditemui di kedalaman 200 meter.
Ciri dari makhluk laut dalam ini antara lain pemakan plankton, tidak punya sisik, dan memproduksi banyak gelatin.
O iya, meski penampilannya menyeramkan, tetapi ternyata ikan ini tidak agresif dan tidak begitu berbahaya, kok.
Sebab, ikan oar ini tidak memiliki gigi. Mereka hanya punya struktur tipis yang disebut sebagai penyapu insang.
Nah, itulah penjelasan tentang ikan oarfish yang muncul ke permukaan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga: Ikan Oarfish di Jepang Jadi Pertanda Bencana Alam, Benar atau Tidak, ya?
----
Kuis! |
Kapan ikan oar muncul terakhir di perairan California? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR