Bobo.id - Pada materi PPKn kelas 9 SMP, kita akan belajar tentang contoh konflik yang bersifat SARA di sekitar kita.
Seperti kita tahu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keragaman suku bangsa dan agama.
Nah, adanya perbedaan itu tak jarang menciptakan konflik atau masalah yang bersifat SARA, lo. Wah, apa itu?
SARA adalah pandangan yang didasarkan atas sentimen identitas suku, agama, ras, dan juga antargolongan.
Pandangan yang tidak baik terhadap keberagaman bisa menyebabkan konflik sosial hingga konflik SARA.
Hal ini juga bisa memicu terjadinya bentrok antar kelompok berupa ujaran kebencian dan juga kekerasan.
Konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah.
Ada beberapa contoh konflik bersifat SARA yang terjadi di lingkungan sekolah. Berikut ini di antaranya:
Berikut penjelasannya:
Di sekolah, kita bertemu dengan banyak orang. Yap, teman-teman kita berasal dari suku yang berbeda-beda.
Baca Juga: Bagaimana Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA? Materi PPKn
Biasanya, siswa yang berasal dari suku berbeda dan minoritas akan sering dapat perlakuan tidak adil dari murid lain.
Nah, perlakuan tidak adil ini bisa meliputi bullying, ejekan, perbedaan nilai, meremehkan, dan lainnya.
Misalnya, suku sunda jadi mayoritas suku di sekolah. Kalau ada siswa bersuku lain, maka ia bisa jadi akan dijauhi.
Seperti kita tahu, di Indonesia ada 6 agama yang diakui, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Di sekolah pasti tidak ada satu agama. Namun, setiap sekolah juga pasti memiliki siswa yang sifatnya mayoritas.
Misalnya, ketika masuk di sekolah negeri di Jawa, maka siswa yang banyak di sana adalah siswa beragama Islam.
Namun, di sekolah itu juga ada siswa beragama lain. Siswa itu hanya berjumlah 2-5 orang dan termasuk minoritas.
Adanya perbedaan agama mayoritas dan agama minoritas ini bisa memicu perlakuan tak adil dan konflik.
Terkadang, bentuk konflik di sekolah terdengar aneh karena warna kulit juga bisa menjadi media bullying, lo.
Warna kulit adalah bagian dari ras. Apa itu? Ras adalah sistem pengelompokan manusia berdasar ciri fisik.
Nah, ciri fisik yang menjadi dasar dalam pengelompokan ras itu termasuk warna kulit, rambut, dan mata.
Baca Juga: Cara Menghormati Keberagaman SARA di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
Misalnya, ada murid yang memiliki kulit lebih gelap, maka teman-temannya yang lain akan mengejeknya.
Konflik juga dapat terjadi berdasarkan kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga murid sekolah.
Ini biasa terjadi ketika murid yang memiliki ekonomi rendah mendapat perlakuan tak adil dari teman-temannya.
Perlakuan tidak adil ini bisa meliputi meremehkan atau memandang rendah teman atau kelompok pelajar lain.
Sebagi tempat menuntut ilmu, tentu saja kita ingin belajar dengan aman dan nyaman di lingkungan sekolah.
Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi konflik SARA di sekolah, yakni:
- Mulai mendekatkan diri pada Tuhan.
- Memahami bahwa tiap siswa punya hak yang sama.
- Saling menghargai dan menghormati keberagaman.
- Tidak menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain.
- Berteman dengan siapa pun, tanpa membedakan.
Baca Juga: 10 Contoh Konflik SARA dan Upaya Mengatasinya
Nah, itulah beberapa contoh konflik yang bersifat SARA di lingkungan sekolah. Semoga informasi ini bermanfaat!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan SARA? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR