Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 6 SD, kita akan belajar cara membaca grafik.
Sebagai informasi, grafik adalah representasi visual data yang disajikan dalam bentuk gambar, bukan bentuk teks.
Grafik bisa berupa titik, goresan, atau kombinasi antara angka, huruf, simbol, gambar, lambang, perkataan, dan lukisan.
Grafik berfungsi untuk membantu pembaca untuk mengarahkan perhatian kepada pesan atau informasi tertentu.
Tidak hanya itu, pembuatan grafik ini juga dapat mmebantu pemaparan data jadi lebih mudah untuk dipahami pembaca.
Di buku Bahasa Indonesia halaman 72-73, tersedia grafik 10 provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan di tahun 2019.
Pada grafik itu terdapat informasi terkait luas hutan dan lahan yang mengalami kebakaran pada setiap provinsinya.
Untuk bisa membaca grafik itu dengan lebih jelas, berikut Bobo akan jelaskan cara membaca grafik. Simak, yuk!
Berdasarkan buku Bahasa Indonesia kelas 6 SD, ada setidaknya empat cara mudah untuk membaca grafik, antara lain:
Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Beragam Cara Menabung, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Langkah pertama untuk membaca sebuah grafik adalah dengan merangkum, yakni menggunakan kata total.
Ini artinya, dalam proses merangkum ini, kita bisa menjumlah semua data dan menyimpulkannya jadi satu.
Syarat untuk bisa melakukan proses merangkum adalah dengan melihat dan membaca grafik seluruhnya.
Contoh:
Pada tahun 2019, total luas kebakaran hutan dan lahan di 10 provinsi Indonesia mencapai 999.878 hektare.
Kata sifat superlatif adalah kata sifat untuk mendeskripsikan sesuatu yang memiliki kualitas terbaik atau tertinggi.
Kata sifat superlatif biasa digunakan untuk membandingkan tiga hal atau lebih, seperti angka, kualitas, atau jumlah barang.
Nah, untuk membaca sebuah grafik dalam teks, kata superlatif yang dapat digunakan adalah "paling" teman-teman.
Kata sifat "paling" ini dapat digunakan untuk membaca data dalam grafik yang paling tinggi maupun paling rendah.
Contoh:
- Provinsi Kalimantan Timur mengalami kebakaran hutan dan lahan paling luas di Indonesia pada tahun 2019.
Baca Juga: Jawab Soal Latihan Menggunakan Imbuhan '-Kan' dan '-Lah', Materi Kelas 5 SD
- Provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan paling sedikit adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Perlu diketahui, dalam sebuah grafik, tak hanya tersaji satu data. Biasanya, ada perbandingan dari tiap data yang ada.
Dengan begitu, kita pun bisa membandingkannya dengan menggunakan kata-kata lebih banyak atau lebih sedikit.
Contoh:
- Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Jawa jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Cara membaca grafik selanjutnya adalah dengan membaca tren atau yang biasa kita sebut dengan kecenderungan.
Kalau ada data waktu ke waktu, kita bisa menyatakan kecenderungan suatu peristiwa yang meningkat atau menurun.
Contoh:
- Pada bulan Juli, kebakaran hutan dan lahan cenderung menurun.
- Pada Desember, jumlah wisatawan di Labuan Bajo cenderung meningkat.
Nah, itulah langkah-langkah atau cara membaca grafik dalam bahasa Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: 20 Contoh Kalimat dengan Majas Personifikasi, Materi Bahasa Indonesia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan grafik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR