Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan Gurun Sahara. Yap, gurun yang terkenal panas dan gersang.
Diketahui, Sahara adalah gurun terpanas di dunia, yang dikenal dengan salah satu iklim paling keras di Bumi ini.
Sebab, suhu rata-rata tahunan 30 derajat celcius dan suhu tertinggi pernah mencapai 58 derajat celcius pada 1922.
Curah hujanya pun sedikit. Bahkan, sebagian wilayah Gurun Sahara mengalami kurang dari 1 inci hujan tiap tahun!
Hal inilah yang membuat Sahara terlihat berwarna cokelat dalam citranya. Sebab, di sana hanya terdapat pasir.
Namun kini, padang pasir gersang itu diselimuti oleh banyak tanaman hijau. Bahkan, citra wilayahnya jadi hijau, lo.
Hmm, kira-kira apa penyebab Gurun Sahara yang semula kering jadi ditumbuhi banyak tanaman, ya? Cari tahu, yuk!
Penyebab Gurun Sahara Menghijau
Meski curah hujan di sebagian wilayah Gurun Sahara sangat sedikit, bukan berarti di sana tidak bisa tejadi hujan.
Bersumber dari Kompas.com, Gurun Sahara sering dilanda hujan pada Juli-September saat musim hujan Afrika Barat tiba.
Fenomena ini ditandai dengan peningkatan cuaca badai saat udara tropis lembap bertemu dengan udara panas.
Baca Juga: Selain Gurun Sahara, Inilah Daftar Gurun Panas di Bumi yang Perlu Kamu Tahu
Disebutkan bahwa cuaca badai bergeser ke utara khatulistiwa saat musim panas di belahan Bumi bagian utara.
Sebaliknya, badai akan bergeser ke selatan khatulistiwa saat bulan hangat di belahan Bumi selatan, teman-teman.
Meski begitu, data dari NOAA menunjukkan ada pergeseran zona badai jadi lebih ke utara sejak pertengahan Juli.
Peneliti menyebut, perubahan ini terjadi karena pergantian El Nino ke La Nina dan karena ada pemasaN Bumi.
Hal inilah yang kemudian membuat badai muncul di Sahara selatan, sebagian Niger, Chad, Sudan, dan utara Libya.
Kemunculan badai ini bikin wilayah Gurun Sahara menjadi 2-6 kali lebih basah daripada kondisi seharusnya.
Karena adanya badai dengan curah hujan yang tinggi, jadi banyak bermunculan tanaman hijau di Gurun Sahara.
O iya, jurnal Nature menyebut kalau pergeseran zona badai ke utara akan sering terjadi di tahun mendatang.
Penyebabnya adalah kadar karbon dioksida dari polusi bahan bakar fosil meningkat dan suhu Bumi menghangat.
Untuk itu, kalau beberapa tahun mendatang, Gurun Sahara terlihat menghijau, jangan kaget lagi, ya. Hihi.
Gurun Sahara Menghijau, Jadi Tanda Apa?
Baca Juga: Mengenal Emi Koussi, Fenomena Alam Puncak Tertinggi di Kawasan Sahara
Kalau gurun yang biasanya gersang dan kering kini terlihat menghijau, kita patut mempertanyakan apa yang salah.
Ternyata, gurun Sahara yang menghijau jadi tanda adanya gangguan iklim yang terjadi di beberapa negara Afrika.
Negara yang seharusnya dapat banyak curah hujan justru mendapat lebih sedikit curah hujan. Begitu pun sebaliknya.
Misalnya, sebagian wilayah Nigeria dan Kamerun biasanya diguyur hujan 20-30 inci per hari dari Juli hingga September.
Namun, kedua negara itu kini hanya menerima 50-80 persen dari curah hujan normal sejak pertengahan Juli kemarin.
Sebaliknya, wilayah yang biasanya kering justru menerima lebih dari 400 persen curah hujan dari kondisi normalnya.
Bersumber dari Kompas.com, kondisi cuaca ini menyebabkan banjir dahsyat di Chad, Sudan, dan juga Niger, lo.
Peneliti Karsten Haustein mengungkapkan, banjir di Afrika dan gurun menghijau berkaitan dengan perubahan iklim.
Perubahan iklim membuat Bumi menghangat hingga bisa menahan banyak uap air. Hal ini picu musim hujan basah.
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan seberapa besar peran perubahan iklim pada fenomena alam di Afrika.
Nah, itulah informasi tentang perubahan Gurun Sahara yang semula kering menjadi menghijau. Semoga bisa bermanfaat!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Berapa suhu tertinggi di Gurun Sahara? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR