Pati ini seperti tepung yang bikin biji jagung terasa kenyal. Nah, airnya tersembunyi dalam sebuah kantong kecil.
Saat kita memanaskan biji jagung, maka panasnya akan menembus kulit biji jagung yang teksturnya keras itu.
Panas bisa bikin air dalam biji jagung jadi uap. Uap akan berusaha keluar, tapi kulit biji jagung masih terlalu kuat untuk dilalui.
Uap air yang terperangkap di dalam biji jagung akan membuat tekanan di dalam biji jagung itu semakin besar.
Semakin panas, tekanannya makin besar. Hal ini bekerja seperti balon yang kita tiup terus-menerus. Hihi.
Akhirnya, tekanan di dalam biji jagung jadi sangat kuat sehingga kulitnya yang keras itu tak kuat menahan lagi.
Pop! Biji jagung pun meletus. Saat kulit biji jagung pecah, pati di dalam biji jagung itu pun mengembang cepat.
Pati mengembang karena terkena uap panas. Inilah yang bikin popcorn menjadi mengembang dan ringan.
Tidak Semua Jagung Bisa Jadi Popcorn
Agar biji jagung bisa meletus sempurna dan jadi popcorn, biji jagung harus punya kulit kuat, tetapi juga rapuh.
Kulitnya harus kuat untuk menahan tekanan uap air, tetapi juga cukup rapuh untuk pecah saat tekanan besar.
Baca Juga: Ternyata Sudah Ditemukan Ribuan Tahun Lalu, Ini 6 Fakta Unik dari Popcorn
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR