Bobo.id - Ketika diajak ayah atau ibu untuk nonton film di bioskop, tidak lengkap kalau tidak ada camilannya.
Yap, saat masuk gedung bioskop, kita selalu mencium aroma popcorn yang lezat. Wah, jadi ingin membelinya, deh.
Sejak awal tahun 1900-an hingga sekarang, popcorn memang sudah jadi camilan andalan saat nonton film.
Hal ini karena popcorn dianggap sebagai camilan yang rendah kalori. Uniknya, popcorn tetap mengenyangkan.
Sebagai camilan, popcorn juga tak menimbulkan suara berisik saat dikunyah. Jadi, tak mengganggu penonton lain.
Namun, tahukah teman-teman popcorn itu bermula dari apa? Yap, popcorn itu bermula dari biji jagung yang keras.
Hmm, lalu bagaimana bisa biji jagung keras itu berubah jadi popcorn yang renyah, Bo? Cari tahu bersama, yuk!
Biji Jagung Meletup Jadi Popcorn
Perlu diketahui, biji jagung yang keras memang bisa berubah jadi popcorn yang renyah dan lembut saat dipanaskan.
Perubahan biji jagung ini seperti sulap, ya! Namun, sebenarnya ada ilmu pengetahuan yang menarik di dalamnya.
Bersumber dari Kompas.com, di dalam setiap biji jagung, ada bagian yang sangat penting, yakni pati dan air.
Baca Juga: Mengapa Binturong Bisa Memiliki Aroma Mirip Popcorn? Ini Penjelasannya
Pati ini seperti tepung yang bikin biji jagung terasa kenyal. Nah, airnya tersembunyi dalam sebuah kantong kecil.
Saat kita memanaskan biji jagung, maka panasnya akan menembus kulit biji jagung yang teksturnya keras itu.
Panas bisa bikin air dalam biji jagung jadi uap. Uap akan berusaha keluar, tapi kulit biji jagung masih terlalu kuat untuk dilalui.
Uap air yang terperangkap di dalam biji jagung akan membuat tekanan di dalam biji jagung itu semakin besar.
Semakin panas, tekanannya makin besar. Hal ini bekerja seperti balon yang kita tiup terus-menerus. Hihi.
Akhirnya, tekanan di dalam biji jagung jadi sangat kuat sehingga kulitnya yang keras itu tak kuat menahan lagi.
Pop! Biji jagung pun meletus. Saat kulit biji jagung pecah, pati di dalam biji jagung itu pun mengembang cepat.
Pati mengembang karena terkena uap panas. Inilah yang bikin popcorn menjadi mengembang dan ringan.
Tidak Semua Jagung Bisa Jadi Popcorn
Agar biji jagung bisa meletus sempurna dan jadi popcorn, biji jagung harus punya kulit kuat, tetapi juga rapuh.
Kulitnya harus kuat untuk menahan tekanan uap air, tetapi juga cukup rapuh untuk pecah saat tekanan besar.
Baca Juga: Ternyata Sudah Ditemukan Ribuan Tahun Lalu, Ini 6 Fakta Unik dari Popcorn
Tidak semua biji jagung punya kulit seperti itu. Ada yang kulitnya terlalu keras, jadi tak pecah meski dipanaskan.
Bayangkan, ada sebuah balon yang kulitnya terlalu tebal. Tentu saja, balon itu jadi sulit untuk dipecahkan.
Ada pula biji jagung yang kulitnya terlalu lemah jadi pecah sebelum uap air sempat bikin pati di dalamnya mengembang.
Ini artinya, hanya biji jagung jenis tertentu yang memiliki kulit yang pas untuk dijadikan sebagai popcorn.
Perlu diketahui, jenis yang biasa dijadikan popcorn disebut dengan jagung popcorn atau jagung berondong.
Jenis biji jagung ini biasanya punya biji yang lebih keras dan bentuknya lebih lonjong dari jenis jagung manis.
Bentuk Popcorn yang Berbeda-beda
Bentuk popcorn bisa berbeda-beda. Ada yang bentuknya bulat, ada yang panjang, ada juga yang seperti bunga.
Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh dua hal. Pertama adalah jenis jagung dan kedua adalah cara pemanasannya.
Setiap jenis jagung memiliki karakteristik pati yang berbeda sehingga menghasilkan bentuk popcorn yang berbeda.
Cara kita memanaskan jagung juga memengaruhi bentuk popcorn. Jika panasnya terlalu tinggi, popcorn jadi keras.
Baca Juga: Inovasi Baru Menu Takjil, Coba Buat Tahu Aci Popcorn Pakai Resep Ini, yuk!
Nah, itulah alasan mengapa biji jagung bisa meletup menjadi popcorn. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Mengapa popcorn populer jadi camilan di bioskop? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR