Bobo.ID – Teman-teman, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja meluncurkan Majalah Paudpedia Edisi I Tahun 2024.
Majalah ini menyajikan program-program prioritas hingga capaian kinerja Direktorat PAUD untuk mewujudkan visi “PAUD Berkualitas”.
Seperti teman-teman ketahui, PAUD adalah jenjang pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak-anak sebelum memasuki jenjang sekolah dasar (SD).
Dengan metode pembelajaran yang difokuskan untuk memfasilitasi berbagai aspek penting anak, PAUD dapat mendorong pertumbuhan kognitif, motorik, hingga psikologis anak di masa emas pertumbuhan.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek Komalasari M.Pd. mengatakan, majalah Paudpedia diharapkan dapat menyampaikan pesan tentang pentingnya mewujudkan PAUD Berkualitas yang didukung dengan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan partisipatif.
“Semoga sajian Majalah Paudpedia Edisi I Tahun 2024 dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terlibat dalam upaya Transformasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Berkualitas dapat terwujud,” kata Komalasari dalam Sapa Redaksi Majalah Paudpedia Edisi I Tahun 2024.
Majalah Paudpedia Edisi I Tahun 2024 terdiri dari 48 halaman yang menampilkan beragam topik yang dibalut dengan visual menarik. Salah satunya adalah strategi pencegahan stunting nasional di 38 provinsi.
Untuk memudahkan pembaca, majalah ini menampilkan infografis 10 langkah pasti intervensi pencegahan stunting. Secara keseluruhan, program ini memiliki target untuk mempercepat penurunan angka stunting di bawah 14 persen pada 2024.
Kemudian, Majalah Paudpedia juga menjabarkan program Rapor Pendidikan untuk PAUD dan Pembaruan Data Rapor Pendidikan 2024. Program yang diinisiasi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang kualitas layanan PAUD di Indonesia berdasarkan hasil Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) PAUD.
Selain itu, Rapor Pendidikan PAUD juga berfungsi sebagai alat ukur komprehensif yang dapat membantu seluruh pihak yang terlibat dalam memperbaiki mutu pendidikan, serta menyusun perencanaan anggaran yang lebih tepat.
Ada juga visualisasi lengkap terkait Program PAUD Holistik dan Integratif (HI) yang bertujuan untuk memastikan setiap peserta didik PAUD mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan, gizi, serta pengasuhan dan perlindungan anak yang optimal.
Untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih sehat, Direktorat PAUD juga memperkenalkan Program Sekolah Sehat. Gerakan ini berfokus untuk menggerakkan aspek Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan di setiap satuan pendidikan.
Terkait pencapaian, Direktorat PAUD menampilkan implementasi program Praktik Baik dari Kurikulum Merdeka TK, khususnya di PAUD Alam Manusak, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini terbukti mampu meningkatkan keterlibatan anak-anak, orangtua, hingga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan cerdas.
Direktorat PAUD juga memperkenalkan Media dan Kreativitas (Mentas) Paudpedia, yaitu ruang kreativitas untuk anak usia dini dan pelibatan masyarakat dalam mendukung layanan PAUD yang berkualitas, sehingga mendorong terwujudnya generasi emas Indonesia yang cerdas dan berkarakter.
Beragam Edukasi Parenting
Tidak hanya menampilkan capaian dan program prioritas untuk meningkatkan kualitas PAUD, Majalah Paudpedia Edisi I Tahun 2024 juga menampilkan ragam edukasi dengan topik seputar parenting.
Salah satu topik yang dibahas adalah pentingnya kehadiran ayah dalam pengasuhan anak. Menurut psikolog anak Fabiola Priscilla M.Psi, anak-anak yang dekat dengan sosok ayah cenderung mudah beradaptasi dan mampu mengendalikan emosi dengan baik.
Dari sisi keterampilan motorik, kedekatan dengan ayah juga membuat anak-anak lebih berani mencoba kegiatan baru dan menjalin pertemanan dengan anak-anak sebayanya.
Ada pula topik mendidik anak secara efektif berdasarkan tahapan usianya. Sebagai contoh, bayi berusia 0-12 bulan lebih fokus diberikan simulasi sensori, seperti menyentuhnya, memberi senyuman, dan memainkan alunan lagu yang lembut.
Sedangkan untuk balita berusia 1-3 tahun, orangtua bisa fokus pada pengembangan bahasanya. Caranya adalah dengan mengajak anak berkomunikasi aktif, membacakan buku bergambar, dan pengenalan konsep benda-benda di sekitar.
Lalu, untuk anak usia prasekolah atau 4-6 tahun, pengembangan kemandirian dan kreativitas perlu mulai dilakukan. Hal ini dilakukan dengan mengenalkan dasar membaca, menulis, dan berhitung, serta mengajak anak bereksperimen dengan ragam aktivitas kreatif.
Yuk, dukung peningkatan kualitas PAUD di Indonesia demi generasi muda yang lebih cerdas dan sehat!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR