Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu mengikuti berita astronomi tentang gerhana matahari cincin pada 2 Oktober kemarin?
Gerhana ini terlihat di sebagian Samudra Pasifik, Chili sebagian selatan, dan Argentina bagian selatan.
Meski fenomena ini berlangsung pada 2 Oktober, namun di Indonesia sudah memasuki tanggal 3 Oktober pukul 01.45 WIB, menurut infoastronomy.org.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan melewati antara Matahari dan Bumi, tetapi ketika berada pada atau dekat dengan titik terjauhnya dari Bumi.
Lalu, setelah tanggal 2 Oktober tahun ini, kapan fenomena gerhana matahari berikutnya?
Yuk, cari tahu faktanya!
Gerhana Matahari Berikutnya
Bersumber dari timeanddate.com, gerhana matahari berikutnya akan berlangsung pada 29 Maret 2025 yaitu gerhana matahari sebagian.
Gerhana matahari sebagian adalah fenomena ketika bulan menutupi sebagian matahari dan terlihat dari perspektif bumi.
Berdasarkan pengamatan para ilmuwan NASA, jarak matahari dari bumi mencapai 150 juta kilometer.
Sementara jarak bulan dari matahari yaitu 384.000 kilometer. Artinya, jarak bulan dengan bumi lebih dekat daripada jarak matahari dengan bumi.
Baca Juga: Bagaimana Perbedaan Kenampakan Asteroid, Komet, dan Meteor di Langit?
Ini diibaratkan seperti jarak bulan sekitar 400 kali lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi, sehingga bulan yang kecil bisa menutupi sebagian atau seluruh matahari jika dilihat dari bumi.
Nah, posisi matahari, bulan, dan bumi saat terjadi gerhana matahari sebagian adalah bulan berada di antara matahari dan bumi.
Pada saat terjadi gerhana matahari sebagian, posisi bulan ada di daerah yang disebut penumbra, teman-teman.
Fenomena Astronomi Terdekat
Namun, teman-teman tidak perlu menunggu hingga tahun 2025 untuk bisa mengamati fenomena yang berhubungan dengan Matahari, Bulan, dan Bumi.
Sebab, pada 17 Oktober 2024 akan ada fenomena sejajarnya posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Namun, posisi ini tidak dapat menghasilkan gerhana bulan, karena kita tidak bisa melihat bayang Bumi di Bulan.
Tapi, pada bulan Oktober 2024 ini akan ada beberapa fenomena astronomi yang perlu dinantikan.
Tidak lama setelah gerhana matahari cincin, akan ada fenomena hujan meteor Draconid pada tanggal 7 Oktober.
Draconid adalah hujan meteor kecil yang hanya menghasilkan sekitar 10 meteor per jam.
Hujan meteor Draconid ini dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalka Komet 21P Giacbini-Zinner, pertama kali ditemukan pada tahun 1900.
Baca Juga: Berapa Lama Gerhana Matahari Cincin pada 2 Oktober Akan Berlangsung?
Setelah hujan meteor Draconid, ada fenomena hujan meteor Orionid yang akan terjadi pada tanggal 21-22 Oktober 2024.
Pada waktu berlangsungnya, meteor Orionid diperkirakan akan muncul di mana saja di langit, namun lebih jelas ketika berada di konstelasi Orion.
Kita bisa mengamati sekitar 20 meteor per jam dari hujan meteor Orionid.
Meteor Orionid adalah salah satu hujan meteor tahunan yang terjadi ketika Bumi melewati lintasan komet Halley.
Meteor Orionid berasal dari debu dan partikel kecil yang dilepaskan oleh komet Halley yang dapat terlihat dari Bumi secara teratur setiap 76 tahun.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa itu gerhana matahari sebagian? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR