Padahal, selama lebih dari 30 tahun, sejak 1986, bongkahan es raksasa seluas pulau itu terpaku di dasar laut Weddel.
Namun, disebutkan bahwa pada tahun 2020, gunung es itu mulai bergerak perlahan menuju lautan terbuka, lo.
Kemudian, pada 2022, A23a pecah, mulai bergerak, dan terus mengapung bebas di samudra mengikuti arus.
A32a diperkirakan terus begerak sekitar 48 km per hari dan akan menuju perairan hangat di Amerika Selatan.
Dalam perjalanannya, gunung es besar itu akan terpecah-pecah, mencair, hingga bisa-bisa tak ada wujudnya lagi.
Gunung Es Mengapung dan Berputar
Pada April 2024, gunung es itu mengapung di dekat Kep. Orkney Selatan, 700 km dari ujung Semenanjung Antarktika.
Empat bulan kemudian, hal aneh terjadi. A32a terlihat berputar berlawanan arah jarum jam di atas gunung laut Pirie Bank.
Diperkirakan, A23a terperangkap dalam arus laut yang berputar-putar, disebabkan oleh penghalang di dasar laut.
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa bikin gunung es berputar, seperti arus laut dan adanya perubahan suhu.
Pertama, arus laut. Arus bisa mendorong gunung es. Kadang, arus laut berputar, jadi gunung es juga ikut berputar.
Baca Juga: Misteri Tenggelamnya Kapal Titanic, Benarkah Karena Menabrak Gunung Es?
Source | : | Kompas.com,NOAA |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR