Bobo.id - Sore hari atau senja jadi waktu paling pas untuk melihat langit. Sebab, langit di Bumi warnanya cantik!
Biasanya, saat sore hari, menjelang Matahari terbenam, langit di Bumi akan terlihat warna oranye dan jingga.
Namun, kalau kita sedang berkunjung ke planet Mars, jangan harap bisa menemukan pemandangan yang sama.
Hal ini karena, di planet Mars, momen Matahari menciptakan pemandangan langit yang berwarna biru cerah, lo.
Hmm, kenapa pemandangan langit di planet Mars saat Matahari terbenam berwarna biru, ya? Kita cari tahu, yuk!
Interaksi Sinar Matahari dan Molekul Atmosfer
Sebenarnya, warna langit yang berbeda antara Mars dan Bumi terbentuk dengan prinsip ilmiah yang sama, teman-teman.
Yap, langit warna biru di Mars itu cara kerjanya sama seperti langit merah di planet Bumi saat Matahari terbenam.
Ini disebabkan oleh hamburan sinar Matahari pada molekul-molekul yang menyusun atmosfer masing-masing planet.
Meski tampak putih, sinar Matahari terdiri dari banyak panjang gelombang berbeda atau terdiri dari banyak warna.
Nah, molekul dan partikel debu tiap planet itu sifatnya berbeda-beda. Hal ini bikin interaksinya pun berbeda.
Baca Juga: Jadi Satelit Alami Planet Mars, Bagaimana Terbentuknya Phobos dan Deimos?
Dengan menghamburkan bagian tertentu dari cahaya Matahari, partikel ini akan hasilkan warna yang bisa kita lihat.
Atmosfer Mars vs Atmosfer Bumi
Perlu diketahui, atmosfer Mars itu sangat berbeda dengan atmosfer Bumi, baik dalam komposisi atau massanya.
Atmosfer Mars sangat tipis dengan tekanan yang rendah. Tekanannya hanya sekitar 1 persen tekanan atmosfer Bumi.
Sebagai gambaran, untuk merasakan tekanan serendah itu di Bumi, kita harus ada di ketinggian lebih dari 30 km.
Komposisi Mars sebagian besar terdiri dari karbon dioksida. Kandungan oksigen dan nitrogen tak ada di Mars.
Berbeda dengan atmosfer Bumi yang lebih kaya akan oksigen dan nitrogen serta mengandung air dan gas lain.
Selain itu, atmosfer planet Mars memiliki partikel-partikel debu yang lebih banyak dan lebih kecil dari atmosfer.
Kalau atmosfer Bumi ini memiliki lebih partikel debu yang lebih sedikit dibandingkan dengan atmosfer Mars.
Warna Biru saat Matahari Terbenam di Mars
Coba bayangkan langit seperti sebuah layar besar. Di layar itu, Matahari mengirim banyak cahaya warna-warni, seperti pelangi.
Baca Juga: Masih Misterius, Ini Rahasia Mars yang hingga Kini Belum Terpecahkan
Cahaya itu melewati udara di Mars. Udara di Mars ini punya banyak debu halus, seperti tepung yang beterbangan.
Nah, debu-debu halus pada udara di Mars ini suka sekali bermain petak umpet dengan cahaya, teman-teman.
Cahaya berwarna biru dan ungu, yang badannya paling kecil, paling sering ketahuan saat bermain petak umpet.
Yap, cahaya biru dan ungu yang sering tertangkap oleh debu di Mars. Jadi, mereka sering berhamburan ke segala arah.
Ketika tiba saatnya Matahari terbenam, cahaya Matahari harus melewati lapisan udara yang lebih tebal, teman-teman.
Cahaya biru yang sudah banyak berhamburan ini membuat langit di planet Mars terlihat berwarna biru cerah. Hihi.
Karena debu di Mars sangat halus dan banyak, maka debu ini bisa membuat cahaya biru lebih mudah tersebar.
Selain itu, udara di planet Mars lebih tipis daripada di Bumi, jadi cahaya matahari lebih mudah menembusnya, deh.
Karena sinar Matahari terus mengenai debu, kabut kebiruan ini bisa bertahan selama beberapa jam di Mars.
O iya, pemandangan Matahari terbenam ini hanya bisa terlihat di Bumi dan Mars karena planet lain tak ada atmosfer.
Nah, itulah alasan langit berwarna biru ketika Matahari terbenam di planet Mars. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Bagaimana komposisi atmosfer planet Mars? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR