Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa Bumi terus-menerus dihantam meteorit?
Meteorit adalah batu antariksa yang jatuh ke Bumi karena berhasil melewati lapisan atmosfer.
Bersumber dari NASA, para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 44.000 kilogram material meteorit jatuh ke Bumi setiap hari.
Uniknya, sebagian besar meteorit yang jatuh itu berasal dari tempat yang sama, yaitu sabuk asteroid.
Nah, kali ini kita akan mengenal tempat asal meteorit itu.
Yuk, simak!
Sabuk Asteroid
Bersumber dari space.com, sabuk asteroid adalah rumah bagi sebagian besar asteroid, yang letaknya di antara Mars dan Jupiter.
Sabuk asteroid utama terletak dua setengah kali jarak Bumi dari Matahari.
Di area sabuk asteroid, ada jutaan jenis asteroid dengan berbagai ukuran. Asteroid terbesar disebut Vesta, diameternya sekitar 530 kilometer.
Sedangkan asteroid terkecil sekitar 10 meter.
Baca Juga: Benarkah Lubang Hitam Bisa Menendang Bintang Keluar Galaksi? Ini Faktanya
Saat asteroid-asteroid ini berputar tidak menentu, benda langit ini juga dapat berjatuhan seiring berjalannya waktu.
Nah, meteorit-meteorit yang sudah sampai ke Bumi ini diperkirakan berasal dari tiga keluarga asteroid di sabuk asteroid.
Itu adalah keluarga asteroid Karin, Koronis, dan Massalia yang terbentuk dari tabrakan di sabuk asteroid pada 5,8 juta, 7,5 juta, dan 40 juta tahun lalu.
Dari penelitian yang sudah dilakukan, sekitar 37 persen meteorit Bumi berasal dari keluarga asteroid Massalia.
Mengenal Asteroid
NASA mengartikan asteroid sebagai sisa-sisa batuan yang tersisa dari awal pembentukan tata surya, kira-kira sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.308.871 asteroid yang sudah diketahui manusia.
Ukuran dan bentuk asteroid begitu beragam. Ada yang berukuran lebih kecil dari planet, namun juga ada yang lebih besar.
Sebagian besar asteroid bisa bergerak karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Kemudian, gravitasi ini dapat mengubah kecepatan dan arah orbit asteroid, sehingga dapat mendekati planet kita.
Kita tidak perlu khawatir jika asteroid berukuran kecil mendekati Bumi, karena asteroid kecil tidak menimbulkan dampak buruk bagi kita.
Baca Juga: Mengenal Achernar, Bintang yang Bentuknya Paling Lonjong di Alam Semesta
Ada beragam jenis asteroid yang bisa kita temukan di sabuk asteroid.
Namun, ada tiga kelas komposisi asteroid utama, yakni asteroid tipe C-, S-, dan M.
Asteroid tipe C adalah asteroid yang paling umum, terdiri dari batuan tanah liat dan silikat, tampak gelap, dan merupakan objek paling kuno di tata surya.
Asteroid tipe S adalah asteroid berbatu, terbuat dari silikat dan besi nikel.
Sedangkan asteroid tipe M adalah asteroid logam, yang umumnya terbuat dari bahan berupa besi dan nikel.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa itu meteorit? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR