Jadi, tidak heran perayaan Tahun Baru Saka dengan Nyepi ini jadi sangat penting.
Karena pentingnya perayaan ini bagi umat Hindu, pemerintah Bali dengan masyarakat mayoritas Hindu memiliki aturan khusus pada saat perayaan Nyepi berlangsung.
Agar perayaan Hari Raya Nyepi berlangsung lancar, akses keluar dan masuk Bali melalui tiga jalur, baik darat, laut, atau udara akan ditutup.
Cara itu dilakukan sebagai bentuk toleransi antara umat beragama yang ada.
Tradisi Hari Raya Nyepi ini biasa dilakukan dalam beberapa rangkaian acara atau disebut upacara.
Tahap pertama adalah upacara Melasti atau disebut Melis yang dilakukan pada sesi kesanga atau bulan ke sembilan.
Nah, pada bulan kesembilan ini, masyarakat Hindu akan menyucikan pratima yang merupakan sarana dan peralatan upacara dengan cara diarak ke laut, danau, atau sungai.
Pratima yang disucikan ini merupakan simbol Dewayang digunakan untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.
Kemudian akan ada upacara Pengrupukan yang disebut juga dengan upacara Tawur Kesanga atau Tawur Agung.
Upacara ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam semesta dan diri manusia dari gangguan bhuta kala, sebutan untuk roh jahat.
Dalam upacara ini, umat Hindu akan memberikan sesajen caru yang diiringi dengan arak-arakan ogoh-ogoh yang menjadi simbol bhuta kala.
Baca Juga: Mengapa Kita Harus Menghormati Pejuang? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR