Bobo.id - Meski gelap, ruang angkasa jadi salah satu tempat yang indah jika dilihat dari kejauhan. Ada yang tahu kenapa?
Yap, kalau dilihat dari kejauhan, kita bisa melihat ada cahaya terang warna-warni dari galaksi di alam semesta. Hihi.
Apalagi jumlah galaksi di alam semesta itu sangat banyak. Diperkirakan jumlahnya ratusan miliar hingga 2 triliun!
Dari banyaknya galaksi di alam semesta, tidak semua warnanya sama. Mereka seperti permen warna-warni di angkasa.
Ada sebuah galaksi yang berwarna biru, ada yang warnanya merah, ada yang ungu, merah muda, dan yang lain.
Hmm, kira-kira, apa yang membuat warna galaksi itu bisa berbeda-beda, ya? Apakah ada artinya? Yuk, cari tahu!
Warna Galaksi Berbeda-beda
Ternyata warna-warni dari galaksi di alam semesta itu dipengaruhi oleh bintang yang terdapat dalam galaksi itu.
Bintang yang massanya besar bisa membakar gas hidrogen di dalamnya dengan fusi termonuklir yang cepat.
Bintang ini menggunakan bahan bakarnya untuk menjaga suhu panas. Sehingga mengeluarkan radiasi panas.
Panas akan membuatnya berwarna biru. Kalau di galaksi banyak bintang ini, maka galaksi akan berwarna biru.
Baca Juga: Berukuran Besar, Berapa Banyak Galaksi Satelit yang Mengorbit Bimasakti?
Warna biru pada galaksi ini menandakan kalau galaksi itu punya populasi bintang yang baru terbentuk (muda).
Sementara itu, bintang yang massanya kecil memiliki radiasi dingin sehingga warnanya merah atau lebih pucat.
Ini artinya, bagian galaksi yang berwarna merah umumnya berusia tua dengan bintang-bintang yang tidak panas.
Ada Galaksi Warna Ungu atau Merah Muda
Selain warna galaksi yang dominan biru dan dominan merah, ada juga galaksi yang dominan ungu atau merah muda.
Wilayah galaksi di alam semesta yang tampak berwarna pink atau keunguan disebut dengan wilayah HII (H-two).
Sebagai informasi, tempat itu terdiri dari awan yang dipenuhi dengan hidrogen yang terionisasi, teman-teman.
Jadi, di sana, partikel bermuatan positif (proton) dan partikel bermuatan negatif (elektron) terbang bebas.
Nah, saat proton menangkap elektron, maka akan menghasilkan cahaya dengan berbagai panjang gelombang.
Salah satu cahaya yang keluar adalah cahaya warna merah yang membuat wilayah HII ini terlihat merah muda.
Kemudian, sebelumnya, wilayah II ini sudah dipengaruhi oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas berwarna biru.
Baca Juga: Teleskop Hubble Temukan Galaksi Melesat di Ruang Angkasa, Apa Namanya?
Dipengaruhi Gelombang Cahaya dan Debu Antariksa
Selain warna bintang dan reaksi di dalamnya, warna galaksi ternyata juga dipengaruhi oleh gelombang cahaya, lo.
Gelombang cahaya itu meliputi radiasi gelombang radio, inframerah, ultraviolet, sinar-x, dan sinar gamma di sana.
Tak hanya gelombang cahaya, debu antariksa juga bisa bikin gambar galaksi jadi terlihat lebih kemerahan. Kenapa?
Sebab, cahaya warna biru lebih mudah tersebar oleh debu antariksa dibandingkan cahaya berwarna merah.
O iya, ada juga beberapa galaksi yang warnanya dipengaruhi oleh jarak. Kalau jaraknya jauh, ia jadi lebih pucat.
Tapi ada juga galaksi jauh yang terlihat terang karena ada sinar radiasi yang begitu terang dari galaksi itu.
Apa Warna Galaksi Bimasakti?
Warna galaksi Bimasakti yang kita lihat dari Bumi adalah kombinasi dari cahaya berbagai bintang di dalamnya.
Secara keseluruhan, Bimasakti digambarkan sebagai pita putih keabuan yang membentang di langit malam.
Namun, jika kita mengamati bagian-bagian tertentu dari galaksi, kita akan menemukan variasi warna yang menarik.
Baca Juga: Benarkah Galaksi Bimasakti Telah Melahap Galaksi Kecil di Sekitarnya?
Misalnya, di bagian pusat galaksi cenderung berwarna oranye atau merah karena di sana banyak terdapat bintang tua.
Sementara itu, di lengan spiral Bimasakti terdapat banyak bintang muda dan panas. Jadi, warnanya lebih ke biru.
Itulah alasan mengapa galaksi di alam semesta memiliki warna berbeda-beda. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Ada berapa banyak galaksi di alam semesta? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR