Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu sudah mendengar atau melihat berita viral akhir-akhir ini?
Beberapa waktu lalu, ada seorang pengguna media sosial Instagram mengunggah video turunnya benda mirip awan di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Ia memberikan keterangan pada video itu dan menyebutnya "awan kinton".
Kalau kamu pernah menonton animasi Dragon Ball, maka tidak asing dengan awan kinton, sebuah gumpalan awan yang sering dijadikan Goku sebagai kendaraan.
Awalnya, awan dalam video itu terbang melayang seperti awan pada umumnya, namun kemudian jatuh dan menyentuh daratan dalam kondisi utuh.
Apa nama fenomena ini, ya? Yuk, cari tahu bersama Bobo!
Penjelasan BMKG
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Kompas.com, awan tidak pernah mungkin bisa jatuh ke daratan dalam bentuk gumpalan padat.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani menjelaskan awan adalah partikel ari atau kristal es yang berada di atmosfer.
Meskipun awan tampak seperti benda padat, sebenarnya awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es yang tersebar dan berkumpul menjadi satu.
Awan tidak pernah bisa mendarat ke permukaan bumi karena partikelnya sangat kecil dan ringan, tersebar dengan kerapatan rendah.
Baca Juga: Temuan Baru, Ilmuwan Perkirakan Mikroplastik Akan Ada di Awan, Apa Sebabnya?
Selain itu, misalnya ada awan turun hingga ketinggian rendah, biasanya awan akan menguap terleih dahulu sebelum mencapai tanah karena suhu yang panas.
Lalu, apa yang dilihat orang-orang sebagai awan itu?
Bu Ida menambahkan, yang dilihat sebagai awan jatuh sebenarnya adalah presipitasi hujan dan hujan es yang menggabungkan tetesan air dan kristal es menjadi cukup besar untuk mengatasi arus udara dan jatuh ke permukaan.
Jadi, peristiwa ini merupakan hasil interaksi antara kelembapan, suhu, tejanan, dan gerakan udara dalam atmosfer.
Namun, pihak BMKG juga masih terus mencari tahu tentang fakta dan cara fenomena 'awan kinton' itu terjadi.
Fakta Unik Awan
Tahukah kamu, meskipun terlihat ringan, rata-rata berat awan cumulus di langit bisa mencapai 500.000 kilogram, lo!
Ini merupakan penghitungan rata-rata yang sudah dilakukan oleh para peneliti.
Awan merupakan sebuah benda bermassa (memiliki berat jenis) yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal air beku.
Kita tahu bahwa awan merupakan benda yang terdiri dari tetesan air, artinya awan memiliki massa atau berat.
Khusus pada awan cumulus, kerapatan air di dalamnya, yaitu 1/2 gram air per meter kubik. Setelah mengetahui kepadatan awan, kita perlu mengetahui seberapa besar ukuran awan tersebut.
Baca Juga: Punya Bentuk Unik Sekaligus Indah, Inilah Menariknya Awan Mammatus
Berdasarkan penjelasan dari Peggy LeMone, dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional Amerika Serikat, rata-rata awan cumulus memiliki lebar 1 kilometer.
Secara kasar, bentuk awan cumulus adalah kubus, jadi setiap sisinya berukuran 1 kilometer.
Jadi, jika awan memiliki volume satu miliar meter kubik, maka ditemukan bahwa berat awan bisa mencapai 500.000 kg.
Bagaimana bisa awan seberat 100 gajah mengapung di udara?
Ternyata alasannya karena awan terdiri dari titik titik air yang sangat kecil, sehingga tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Selain itu, karena adanya proses kondensasi, awan bisa mengapung di langit.
Awan juga tidak lebih padat daripada udara kering, sehingga awan lebih mudah mengapung di udara.
----
Kuis! |
Apa itu 'awan kinton'? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Fungsi Tanda Petik Dua dan Petik Tunggal dalam Kalimat, Materi Bahasa Indonesia
Source | : | livescience,KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR