Bobo.id - Ketika melihat langit cerah di malam hari, kita akan melihat objek antariksa terang. Yap, itulah Bulan.
Bulan adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki Bumi. Artinya, Bulan selalu mengelilingi Bumi tiap waktu!
Hal inilah yang membuat bentuk Bulan selalu terlihat berbeda. Kadang sabit, kadang pula jadi bulat sempurna.
Meskipun tidak seterang Matahari, Bulan dengan berbagai bentuknya itu masih tetap bisa menyinari malam hari.
Namun, kira-kira, mengapa Bulan di malam hari tidak bisa seterang Matahari, ya? Simak informasinya, yuk!
Bulan Tak Seterang Matahari
Tidak seperti bintang yang punya cahaya sendiri, ternyata Bulan tidak bisa hasilkan cahaya sendiri, teman-teman.
Yap, semburat cahaya dari Bulan di malam hari adalah hasil kemampuannya yang bisa pantulkan sinar Matahari.
Dengan begitu, Bulan tetap mampu menerangi permukaan Bumi walaupun tak seterang Matahari saat siang.
Artinya, Bulan bersinar justru karena Matahari. Meski Matahari sudah tak terlihat, ia tetap berperan di hidup kita.
Hasil pantulan cahaya Matahari ini telah membantu Bulan menjadi penerang bagi planet Bumi di malam hari.
Baca Juga: Google Doodle Hadirkan Game 'Rise of The Half Moon', Bagaimana Cara Mainnya?
Bulan melakukan pemantulan cahaya dari Matahari dan bikin Bulan jadi benda langit yang paling terang kedua.
Namun, Bulan tak memantulkan cahaya Matahari semuanya. Ia hanya memantulkan 3-12 persen cahaya Matahari.
Ada setidaknya tiga faktor yang membuat Bulan hanya bisa memantulkan sedikit cahaya Matahari kita, nih.
Pertama, komposisi. Permukaan Bulan itu terdiri dari batuan abu-abu gelap dan debu halus bernama regolith.
Bahan ini tak terlalu baik memantulkan cahaya. Sebagian besar cahaya justru diserap dan tak dipantulkan.
Kedua, sudut pemantulan. Cara cahaya dipantulkan oleh Bulan juga memengaruhi jumlah cahaya di Bumi, lo.
Bentuk permukaan Bulan yang tidak rata membuat cahaya Matahari dipantulkan ke berbagai arah, tidak fokus.
Ketiga, fase Bulan. Saat purnama, kita melihat seluruh bagian Bulan yang diterangi Matahari. Jadi, Bulan tampak terang.
Di fase lain, hanya sebegian kecil permukaan Bulan yang terkena cahaya. Jadi, cahaya yang dipantulkan sedikit.
Hal inilah yang membuat cahayanya di malam hari tidak akan bisa seterang Matahari di siang hari, teman-teman.
Butuh Ratusan Ribu Bulan Agar Seterang Matahari
Baca Juga: Tidak Hanya Planet, Ternyata Komet 67P Juga Punya 'Bulan', Apa Sebutannya?
Seperti kita tahu, cahaya Bulan adalah cahaya dari Matahari yang ia pantulkan (dibuktikan dengan fase Bulan).
Nah, Bulan purnama ini bersinar dengan magnitudo -12,7. Sementara Matahari dengan magnitudo -26,7.
Diketahui, rasio kecerahan Matahari versus kecerahan pada Bulan purnama adalah 398.110 banding 1, lo.
Jadi, kalau Bulan ingin menyamai kecerahan Matahari di langit Bumi, dibutuhkan 398.110 Bulan di langit. Wow!
Artinya, Bumi masih butuh 398.109 Bulan lagi. Namun, tampaknya hal ini tidak mungkin bisa terjadi.
Selain kita tak bisa menggandakan Bulan, langit planet Bumi juga hanya memiliki luas 41.200 derajat persegi.
Ini artinya, Bulan Purnama hanya memiliki diameter sudut selebar setengah derajat di langit, teman-teman.
Dengan begitu, seandainya Bulan bisa digandakan, kita hanya bisa mengisi luas langit dengan 206.264 Bulan.
Jadi, masih kurang 191.836 Bulan lagi agar cahaya Bulan di malam hari bisa setara dengan Matahari di siang hari.
Nah, itulah alasan mengapa Bulan di malam hari tidak bisa seterang Matahari. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu!
Baca Juga: Mengapa Bulan Memilih Mengitari Bumi, Bukan Matahari? Ini Alasannya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Bulan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR