Bobo.id - Adaptasi manusia bukanlah hal yang baru terjadi tapi sudah lama dilakukan dalam berbagai bentuk.
Pada materi kelas 3 SD kurikulum merdeka, teman-teman akan belajar tentang adaptasi manusia yang dilakukan dalam bentuk rumah.
Indonesia adalah negara yang punya banyak kekayaan budaya yang salah satunya adalah rumah adat.
Namun keberadaan rumah adat sebenarnya adalah salah satu bukti bentuk adaptasi yang sudah dilakukan manusia.
Rumah-rumah ini dirancang tidak hanya untuk keindahan, tetapi juga sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi lingkungan atau bentang alam di sekitar.
Setiap rumah adat dibangun dengan mempertimbangkan iklim, sumber daya alam, dan tantangan geografis, sehingga menjadi hunian yang nyaman sekaligus fungsional.
Berikut beberapa rumah adat yang dibangun dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan di sekitarnya.
Rumah Gadang, rumah adat Minangkabau, memiliki atap berbentuk gonjong menyerupai tanduk kerbau.
Desain atap yang unik ini dirancang untuk menghadapi curah hujan tinggi di Sumatra Barat.
Atap berbahan ijuk membuat air hujan mudah mengalir tanpa merembes ke dalam rumah.
Selain itu, struktur rumah panggung melindungi dari banjir dan serangan binatang liar.
Baca Juga: Berbagai Cara Adaptasi Manusia, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Material utama seperti kayu dan bambu diambil dari hutan sekitar, menjadikan rumah ini sepenuhnya terintegrasi dengan lingkungan.
Rumah Joglo, yang khas dengan atap berbentuk limasan, dirancang untuk menyesuaikan iklim tropis Pulau Jawa.
Atap limasan memungkinkan air hujan mengalir dengan lancar, sedangkan ruang terbuka luas mendukung sirkulasi udara sehingga rumah tetap sejuk meskipun cuaca panas.
Kayu sebagai bahan utama bangunan juga dipilih untuk menjaga kestabilan struktur rumah, terutama di daerah yang rawan gempa seperti Jawa Tengah.
Rumah Tongkonan dari Toraja memiliki atap melengkung yang menyerupai perahu, simbol perjalanan leluhur.
Rumah ini dibangun di atas tiang tinggi untuk melindungi dari banjir di wilayah pegunungan yang sering dilanda hujan deras.
Bahan kayu ulin yang tahan cuaca ekstrem digunakan untuk membangun rumah, memastikan daya tahan yang lama.
Selain berfungsi praktis, rumah ini juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi bagi masyarakat Toraja.
Rumah Honai adalah rumah tradisional suku Dani yang hidup di dataran tinggi Papua.
Bentuknya bulat dengan atap rumbia tebal, dirancang untuk menjaga kehangatan di suhu dingin pegunungan.
Ukurannya yang kecil membuat panas lebih mudah terperangkap, menciptakan kondisi nyaman di dalam rumah.
Baca Juga: Bagaimana Upacara Adat Belo Ahik di Flores Berlangsung? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Material seperti kayu dan ilalang yang tersedia melimpah di lingkungan setempat menjadikan rumah ini mudah dibangun sekaligus ramah lingkungan.
Rumah Lamin, rumah adat suku Dayak, adalah rumah panggung panjang yang dapat menampung beberapa keluarga sekaligus.
Struktur panggung tinggi melindungi penghuni dari banjir dan hewan liar, mengingat Kalimantan Timur memiliki banyak sungai besar.
Material seperti kayu ulin digunakan karena tahan terhadap kelembapan tinggi di hutan tropis.
Ukurannya yang besar mencerminkan budaya hidup komunal masyarakat Dayak yang erat dengan lingkungan sekitar.
Rumah Sasak, seperti Bale Tani, dibuat dari bahan alami seperti bambu, kayu, dan alang-alang.
Dinding bambu yang dianyam memungkinkan sirkulasi udara yang baik, menjaga rumah tetap sejuk di iklim panas Nusa Tenggara.
Atap alang-alang memberikan perlindungan dari terik matahari dan hujan. Lantai tanah membantu menjaga suhu rumah tetap nyaman meskipun cuaca ekstrem.
Nah, itu beberapa rumah adat yang dibangun dengan banyak mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitarnya.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Bagaimana desain atap rumah gadang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR