Bobo.id - Lini serang Barcelona musim ini sangatlah mematikan. Di Liga Spanyol sendiri, mereka telah mencetak 64 gol, dan di Liga Champions, mereka telah mencetak sebanyak 28 gol. Catatan ini di ambil saat penulisan artikel ini.
Semenjak kedatangan Hansi Flick, Barcelona memang menjadi tim yang mempunyai serangan mematikan. Mereka seakan mencetak gol dengan mudah semenjak kedatangan pelatih berkebangsaan Jerman tersebut.
Pemain yang musim ini sangat berkembang bagi Blaugrana adalah Raphinha. Pemain asal Brazil ini menjadi pemain yang sangat diandalkan oleh Flick dan Barcelona.
Bagaimana tidak, di semua kompetisi musim ini, Raphinha telah mencatatkan jumlah sebanyak 24 gol dan 15 assist. Ia telah mencetak sebanyak 13 gol di Liga Spanyol, dan 8 gol di Liga Champions.
Musim ini, ia telah membentuk trisula mematikan bersama wonderkid Barca, Lamine Yamal, serta striker Barcelona, Robert Lewandowski. Mereka bertiga telah mencetak sebanyak 66 gol di semua kompetisi saat penulisan artikel ini.
Raphinha, yang dominan bermain di sayap kanan atau di belakang striker Barcelona memang tidak diragukan lagi perkembangan yang Ia alami musim ini. Ia telah menyamai jumlah gol yang ia cetak musim ini bersama Barcelona, dibandingkan jumlah gol yang ia cetak di 2 musim pertamanya, yaitu 13.
Ia dipuji banyak pundit dan penggemar musim ini karena beberapa hal. Faktor pertama adalah karena jumlah gol yang ia cetak dan assist yang ia berikan musim ini jauh berkembang dibanding sebelumnya. Ia sekarang bisa diandalkan oleh Barca untuk menjadi pencetak gol mereka saat Lewandowski sedang tidak bermain bagus.
Faktor kedua adalah duet yang ia jalankan musim ini dengan Lamine Yamal. Raphinha yang lebih tua dan lebih senior, bersama dengan Lamine Yamal yang masih berumur 17 tahun menjadi duet yang sangat merepotkan pertahanan lawan.
Raphinha sudah bermain di level senior sejak 2016, Bersama Vitoria Guimaraes di Portugal. Pada tahun 2018, Raphinha pindah ke raksasa Portugal, Sporting CP, dan bermain selama 1 musim. Pada tahun 2019 Ia diboyong oleh klub asal Prancis, Rennes dengan kisaran harga 21 juta Euro. Selama di Rennes, Raphinha tampil cukup solid dan memuaskan.
Pada tahun 2020, Raphinha dibeli oleh klub promosi Premier League, Leeds United. Bersama Marcelo Bielsa sebagai pelatih di Leeds United, Raphinha menjadi pemain penting bagi Leeds United, di mana Leeds menempati posisi ke-8 di musim pertama Raphinha.
Musim kedua, Raphinha menjadi pemain paling penting Leeds United. Ia mencatat 11 gol dan menjadi top skor Leeds United musim itu, dan menjadi salah satu alasan Leeds United tidak degradasi ke Championship musim itu.
Baca Juga: Era Baru Bersama Arne Slot, Tur Pramusim, dan Persiapan Liverpool
Bursa transfer musim panas 2022, Raphinha diincar oleh beberapa klub. Nama-nama seperti Chelsea, Spurs dan Arsenal sempat tertarik. Chelsea bahkan sudah menyetujui kepindahan Raphinha musim itu sebesar 50-60 juta euro bersama Leeds, namun Raphinha lebih tertarik untuk bermain bersama Xavi di Barcelona.
Raphinha pun akhirnya pindah ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2022. Ekspektasi Raphinha pun sangat tinggi, terlebih saat itu Barcelona sedang dalam masa transisi dengan pemain-pemain muda dengan pelatih mereka, Xavi.
Raphinha pun gagal melampaui ekspektasi itu. Performanya sepanjang musim tidak konsisten, dan cenderung membuat penggemar Barcelona frustasi dengan performanya walaupun Barca menjuarai Liga Spanyol. Harapan pun masih ada untuk musim keduanya.
Musim kedua Raphinha pun tetap tidak bisa melampaui ekspektasi. Di musim di mana Barcelona gagal menjuarai gelar apapun, Raphinha seringkali dikritik akibat performanya yang masih tidak konsisten. Akhir musim ini pelatih yang mendatangkannya, Xavi, dipecat oleh manajemen Barca dan diganti oleh Hansi Flick.
Masa depan Raphinha pun dipertanyakan, apakah Ia akan dibuang oleh Hansi Flick? Atau apakah Ia akan dijadikan pemain cadangan? Hal yang tidak diduga adalah Flick memilih Raphinha untuk tetap tinggal di Barcelona, dan ia pun menjadi pemain andalan Flick.
Flick saat masih melatih Bayern Munchen dan menjuarai semuanya pada periode 2019-2021, memang suka menggunakan pemain sayap. Sebut saja Kingsley Coman, Serge Gnabry yang menjalani musim-musim terbaik mereka Bersama Flick, beserta Leroy Sane pada musim keduanya di Bayern.
Raphinha pun tidak jauh berbeda. Di luar Flick yang akhirnya dapat memaksimalkan potensi Raphinha, Raphinha sendiri patut dipuji. Walaupun 2 musim ia seringkali membuat penggemar frustasi dan performa yang tidak konsisten, ia tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi Barcelona.
Kerja keras yang telah ia lakukan musim ini akhirnya terbayar. Performanya yang sangat meningkat, membuat Ia digadang sebagai salah satu pemain terbaik dunia saat ini. Bersama dengan Mohamed Salah dari Liverpool, ia diprediksi bisa menjadi calon pemenang Ballon d'or tahun 2025 jika Ia tetap konsisten performanya.
Seperti yang telah disebutkan pada awal tadi, ia telah membentuk trisula mematikan di Barcelona. Kombinasi trio Lewandowski, Raphinha, dan Yamal, yang menggabungkan pengalaman Lewandowski bertahun-tahun, Raphinha yang di umur matang, dan Yamal yang memberikan energi muda membuat mereka menjadi suatu trisula yang cocok.
Penggemar Barca pun pasti senang dengan perkembangan Raphinha. Setelah 2 musim penuh dengan performa tidak konsisten, musim ini Raphinha menjadi pemain yang sangat diandalkan oleh Barcelona untuk memenangkan pertandingan
Bagi Raphinha, semua ini pasti menjadi hal yang baik dan manis bagi dirinya. Raphinha tau bahwa performa ini dilakukan semuanya untuk Barcelona, di mana musim ini, Ia ingin membantu Barcelona kembali menjadi raja Spanyol, serta menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya sejak trio MSN dan Luis Enrique pada tahun 2015.
Baca Juga: Profil Arne Slot, Pelatih Baru Liverpool untuk Gantikan Jurgen Klopp
Penulis | : | Gabriel Stanza |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR