Makhluk itu meringis, memamerkan giginya yang besar-besar dan menakutkan. “Ya. Akulah Raksasa Merah!”
Bintang Langit melompat. “Kamu adalah raksasa jahat. Kamu telah menyerang penduduk kampungku!”
Bintang Langit terkejut melihat Raksasa Merah menitikkan air matanya.
“Maaf, maafkan aku! Aku tak pernah bermaksud melukai siapapun. Mereka yang menyerangku lebih dulu. Aku hanya mempertahankan diri.”
“Bohong! Kamu pasti ingin membunuhku!” teriak Bintang Langit.
“Kalau aku ingin membunuhmu, kenapa tidak kulakukan sejak tadi?”
Bintang Langit mulai ragu. Hatinya melunak. “Jadi, apa sebenarnya yang kamu inginkan?”
“Persahabatan. Aku kesepian hidup sendiri di sini. Maukah kamu menjadi sahabatku?”
“Tapi, kamu harus berjanji untuk tidak memakanku!”
Raksasa Merah tertawa. “Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin aku memakan sahabatku sendiri? Lagipula, aku tidak makan manusia! Meskipun raksasa, aku tidak jauh beda dengan manusia. Aku juga makan sayur dan buah-buahan.”
Akhirnya, Bintang Langit bersahabat dengan Raksasa Merah. Tak ada lagi yang takut dengan Raksasa Merah. Tak ada lagi cerita-cerita menyeramkan tentang Raksasa Merah. Mereka menjadi sahabat setia selamanya.
Baca Juga: Dongeng Anak: Naga Yang Menelan Matahari
---
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Perhatikan Syaratnya, Siswa yang Masuk 4 Kategori Ini Tidak Bisa Mendaftar SNBT 2025
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR