"Tapi, kalau Mbak Mimil yang mengambil bunga itu, dia tidak mungkin sebodoh itu memamerkan pada orang-orang," kata Kiria sambil meluncur di atas roller skate ungu-nya.
"Bisa aja dia pura-pura cuek, Kak," bantah Ota tak mau kalah, sementara kakinya mengayuh sepedanya kuat-kuat untuk menjajari Kiria.
"Hmm... yang jelas, kita enggak mungkin main tuduh sembarangan," Taras ikut berkomentar sambil menghentikan laju sepeda balap kerennya.
Sambil mengerem luncuran skateboard-nya dengan sabak ngat lincah, Luna tiba-tiba berseru keras, "Aaah! Aku punya ide bagus! Aku jamin Mbak Mimil akan mengaku!"
***
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR