"I-iya, Mas... Maafkan saya...," gumam Pak Dodo lemah.
"Ini di luar dugaan!" seru Kiria lantang. "Buat apa?" Kiria, Luna, dan Ota kemudian keluar dari persembunyian.
"S-saya... saya berikan pada babysitter rumah sebelah, Mas," aku Pak Dodo nyaris tak terdengar. “Soalnya, katanya…, dia suka mawar…”
"Terus ini?" Luna menunjuk ke bunga di rambut Mbak Mimil dengan bingung.
Mbak Mimil kaget dirinya dituduh. Dia buru-buru melepaskan bunga mawar di rambutnya dan memberikan pada Luna.
"Haaah? Bunga palsu?" seru Luna kaget.
"Lah iya, Non Luna... kalau asli, saya dapat darimana pakai bunga tiap hari," sahut Mbak Mimil lugu. Geng LOTRIA garuk-garuk kepala.
"Pak Dodo, lebih baik Pak Dodo mengaku pada Mama soal pencurian bunga itu," Taras menasihati lembut.
Pak Dodo tampak sangat ketakutan. Tetapi dia mengangguk pelan dan pasrah.
Luna pun tersenyum. "Jangan khawatir, Pak... Aku yakin, Tante pasti marah. Tapi tidak akan menghukum Pak Dodo terlalu berat. Kan cuma bunga... Asal Pak Dodo janji tidak akan mengulanginya lagi."
"Iya, Non Luna... Terima kasih! Saya janji saya tidak akan mengulanginya lagi," angguk Pak Dodo lagi sambil berbalik masuk ke dalam rumah. Tetapi sedetik kemudian dia berbalik lagi. "Tapi, ngomong-ngomong, Pak Dodo penasaran. Memangnya benar Bonbin bisa melacak pencuri seperti anjing pelacak polisi?"
Geng LOTRIA langsung berpandangan sambil mengulum senyum. Ota membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah benda yang langsung disahuti dengan gonggongan penuh semangat Bonbin. Ternyata, sebutir vitamin kesukaan Bonbin!
"Enggak, Pak. Bonbin cuma mengejar tas Ota karena ada bau vitamin anjing yang sangat menyengat, makanan kesukaannya saja," jelas Taras.
Guk! Guuuk! Bonbin semakin bersemangat melihat butir vitamin itu kini diacung-acungkan. Begitu semangatnya, sampai tali pengekang yang dipegang oleh Taras terlepas karena tenaga Bonbin. Bonbin langsung lari menuju Ota. Ota terbelalak ngeri.
"AAA…" pekik Ota ketakutan sambil lari terbirit-birit. Sebelah tangannya masih memegang sebutir vitamin anjing itu.
"Ya ampuuun! Otaaa! Jangan lari! Kasih saja vitaminnya!" seru Taras panik, sementara yang lain tertawa antara geli dan iba pada Ota.
( Cerita: Alexandra L.Y / Dok. Majalah Bobo )
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR