Pak Hihe sedang sakit. Oki dan Nirmala menggantikannya memandikan Kuda Sembrani. "Naah, sekarang tubuhmu bersih!" ujar Nirmala sambil menyisir surai Kuda Sembrani.
KUSSUSANI
PN1
Tiba-tiba, Kuda Sembrani meringkik sambil menaikkan sudah kakinya ke atas. Oki dan Nirmala ikut mendongak ke atas.
"Ada apa, sih? Itu kan cuma gumpalan awan!" ujar Nirrmala bingung.
KUSSUSANI
PN1
"Eh, sepertinya ada manusia awan di setiap gumpalan awan di atas," seru Oki. "Ada apa ya, dengan mereka.
Ayo kita temui mereka di atas," ajak Nirmala.
KUSSUSANI
PN1
"Ayo cepat terbang, Sembrani! Mungkin mereka perlu pertolongan kita," ujar Oki.
Kuda Sembrani pun terbang dengan sigap dan cepat. Tubuhnya segar sehabis mandi.
KUSSUSANI
PN1
"Nirmala, syukurlah kau datang!" seru para manusia awan. "Kami ingin pergi ke pesta di Istana Awan.
Tapi tak ada angin yang menggerakkan awan-awan kami," keluh mereka.
KUSSUSANI
PN1
Untunglah Nirmala mendapat akal. la mengambil seutas benang dari ujung bajunya. Lalu mengayunkan
tongkatnya, "Sim salabim!" Ow, seutas benang itu kini menjadi tiga utas tali.
KUSSUSANI
PN1
Tali lalu diikat di tubuh Kuda Sembrani. Setiap ujungnya dipegang oleh manusia awan. Ketika Kuda Sembrani terbang, manusia-manusia awan ditarik seperti bermain ski air. Asyiik... Ketiga manusia awan itupun bisa tiba pada pesta di Istana
Awan tanpa terlambat. Lihatlah, Dewa Awan pun kagum melihat kendaraan mereka.
(Cerita: Vanda Parengkuan/Dok. Bobo; Gambar: Iwan Darmawan/Dok. Bobo)
KOMENTAR