Film “Finding Nemo” mengisahkan tentang ikan badut yang berpetualang menjelajah laut. Di dunia nyata, ikan badut juga suka menjelajah laut, lo.
Ratusan kilometer
Menurut Pak Stephen Simpson, ahli biologi kelautan dari University of Exeter, Inggris, ikan badut suka menjelajah laut sejak masih bayi. Meski tubuhnya kecil, bayi ikan badut bisa melakukan perjalanan hingga 400 kilometer.
Beberapa bayi ikan badut memang sudah menjelajah laut hingga 400 kilometer. Tapi, para peneliti masuk belum tahu pasti, berapa jarak maksimal yang bisa ditempuh oleh seekor bayi ikan badut. Apakah bisa lebih jauh atau tidak.
Penelitian dengan DNA
Untuk mengetahui hal itu, peneliti harus mengambil sampel DNA di sirip ikan badut. Setelah itu, ikan tersebut akan dilepaskan kembali ke laut. Dengan DNA, para peneliti bisa tahu, terumbu karang mana saja yang sudah disinggahi ikan badut itu. Jika sudah begitu, para peneliti tinggal mengukur jarak antar terumbu karang yang sudah dilewati ikan badut itu.
Kenapa mengguankan DNA? Ukuran bayi badut hanya beberapa milimeter. Jika dilihat, tubuh ikan badut terlihat seperti butiran beras. Ukuran tubuh yang kecil membuat peneliti kesulitan menaruh alat pelacak pada ikan badut. Akhirnya, peneliti pun memutuskan untuk melacak ikan ini menggunakan DNA.
Arah petualangan
Selain mengetahui jarak yang ditempuh, penelitian ini juga memberitahu kemana ikan badut itu pergi. Dan ternyata, kebanyakan ikan badut melakukan penjelajahan dari utara ke selatan, searah dengan arus laut.
Menurut Pak Harrison, orang yang sama-sama meneliti ikan badut, perjalanan ini dilakukan ikan badut untuk menjaga diri dari kepunahan.
Menjaga Kepunahan
Apa hubungan menjelajah dengan menjaga kepunahan? Saat menjelajah, ikan badut akan tersebar ke berbagai tempat. Nah, jika ikan badut di satu tempat sudah hilang, ikan badut di tempat lain masih ada dan masih bisa berkembang biak. Dengan begitu, jumlah ikan badut di dunia tidak akan cepat berkurang.
Sumber: nationalgeographic.co.id, Foto: pixabay.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR