Selain Gunung Krakatau, Provinsi Banten juga mempunyai Gunung Karang. Gunung Karang adalah tempat mendaki dan berziarah. Jadi, ada dua alasan orang berkunjung ke Gunung Karang, yakni mendaki atau berziarah.
Tempat Favorit
Gunung Karang terletak di Pandeglang, Banten. Gunung yang tingginya 1778 mdpl ini termasuk ke dalam jenis stratovolcano atau gunung berapi kerucut. Konon Gunung Karang ini masih memiliki kemungkinan untuk meletus.
Gunung Karang menjadi tempat favorit bagi para pendaki dan juga para peziarah. Kenapa? Itu karena keindahan alam di puncak Gunung Karang yang biasa disebut dengan sumur tujuh. Selain itu, hutan hujan di Gunung Karang ini juga ditumbuhi oleh tanaman anggrek.
Pemandian Air Panas
Selain punya pemandangan yang indah, tempat ini juga memiliki pemandian air panas, namanya pemandian Air Panas Cikoromoy. Di gunung ini juga terdapat makam TB Jaya Raksa yang biasa dijadikan tempat berziarah. Jadi, tak heran jika Gunung Karang menjadi tempat mendaki dan berziarah.
Beberapa jalur
Untuk mendaki Gunung Karang, ada beberapa jalur yang bisa ditempuh. Jalur Barat (Kaduengan), merupakan jalur yang banyak disukai oleh para pendaki karena waktu tempuh menggunakan jalur ini hanya memerlukan waktu 4-6 jam saja. Selain itu, jalur ini juga memiliki kelandaian sekitar 75 derajat yang dianggap menantang oleh para pendaki.
Ketika mencapai pos 1, biasanya orang akan mampir ke makam TB Jaya Raksa. Nah, setelah selesai berziarah, barulah melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Karang.
Jalur selatan (Pagerwatu/Ciekek), adalah jalur yang tidak terlalu difavorit karena jarak tempuhnya yang lama, yakni sekitar 7-8 jam. Padahal, jalur ini memiliki trek yang lebih landai daripada jalur barat.
Kalau jalur Curug Nangka/Ciomas, biasanya hanya dilalui oleh para peziarah. Jalur ini terbilang sangat panjang karena treknya dimulai dari lereng gunung. Jadi, untuk sampai ke puncak Gunung Karang, kita harus menempuh waktu 20 jam, bahkan mungkin seharian.
Tips perjalanan
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR