“Uhuk! Uhuk!” Paman Gembul terbatuk-batuk.. “Sup bayamnya dimakan Paman,” Bobo menyodorkan sup bayam. Tetapi Paman Gembul menggeleng. “Tidak mau!”
“Mak! Gawat! Paman Gembul tak mau makan!” seru Bobo panik. Ya, jelas saja Bobo panik. Paman Gembul kan biasanya makannya banyak sekali!
“Hmm…,” Emak berpikir. “Coba berikan ini!” kata Emak sambil memberikan sepotong besar kue wortel kesukaan Paman Gembul.
Sampai di kamar… “Tidak mau!” seru Paman Gembul. “Kalau sedang sakit, harus memaksakan diri untuk makan. Kalau tidak, Paman tak bisa sembuh!” Bobo menasihati.
“Begitu kan kata Bapak?” Bobo bertanya. Coreng mengangguk membenarnya. “Huuuh!” sambil cemberut, Paman Gembul makan. Lalu minum obat. “Sssttt! Jangan berisik!” Bobo dan Coreng mengendap-endap keluar kamar.
Esok paginya… “Haaaah??! Maaak! Emaaak! Ada maling kulkas!” seru Upik panik melihat kulkas kosong. “Bukan maling, Pik. Paman yang makan. Paman lapar sekali, soalnya sudah berhari-hari kurang makan,” sahut Paman Gembul malu-malu. “Haaah?” semua melongo. Ah, tapi semua senang. Soalnya, Paman Gembul sudah sembuh.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita: aLiNy L, Gambar: Rudi
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR