Jika berkunjung ke Istana Bogor, atau sekadar melihat ke arah istana dari Kebun Raya Bogor, maka teman-teman bisa melihat banyaknya rusa yang sedang asyik makan dan bermain di halaman istana. Ada beberapa fakta menarik mengenai hewan herbivora ini. Apa saja, ya?
Rusa si hewan bertanduk
Sama seperti domba, rusa adalah hewan yang identik dengan tanduknya. Tetapi, tanduk rusa sedikit berbeda dengan tanduk domba. Tanduk rusa terdiri dari jaringan hidup, sehingga rusa jantan bisa berganti tanduk setiap beberapa waktu sekali. Rentang waktunya kurang lebih 1 tahun. Hewan ini juga merupakan hewan herbivora dan senang mengonsumsi rumput dan biji-bijian.
Fakta unik tentang rusa
Seluruh rusa jantan dari semua jenis pasti memiliki tanduk. Tanduk-tanduk rusa dikenal dengan nama anthler. Trtapi ada jenis rusa yang agak berbeda di Cina, yaitu rusa air. Rusa ini memiliki gigi taring yang tajam.
Selain itu, rusa termasuk banyak populasinya dan tersebar di berbagai penjuru dunia. Meski terus menjadi incaran predator dan pemburu, tetapi hal ini tidak mengurangi jumlah rusa di dunia. Hanya ada dua tempat di mana tidak ditemukan populasi rusa, yaitu Australia dan Antarktika. Jenis spesies rusa yang paling sedikit ada di Afrika, yaitu 1 spesies saja, teman-teman!
Meski hidup di darat, namun ternyata rusa ini tergolong hewan yang bisa berenang. Telinga rusa juga jauh lebih tajam dari manusia dan bisa menangkap gelombang suara yang tidak bisa ditangkap telinga manusia pada umumnya. Wah, ternyata hewan ini hebat juga ya? Hihi.
Rusa-rusa milik Raffles di halaman Istana Bogor
Rusa-rusa di Istana Bogor pada mulanya didatangkan dari Nepal pada awal tahun 1800. Kala itu, Istana Bogor ditempati Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles. Saat itu Raffles menginginkan sesuatu yang berbeda di istananya, maka ia pun terpikir untuk mendatangkan 6 rusa.
Sekarang, rusa-rusa itu sudah semakin banyak dan mencapai ratusan ekor. Setiap hari gerombolan rusa makan serta bermain di halaman Istana Bogor yang luasnya 28 hektar.
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR