Bobo.id - Raden Ajeng Kartini dikenal masyarakat Indonesia sebagai pahlawan nasional yang memperjuangkan hak dan emansipasi wanita.
Kita merayakan hari kelahirannya setiap tanggal 21 April untuk menyatakan rasa bangga kita pada pahlawan perempuan ini.
Nah, di bawah ini ada 5 fakta tentang Kartini yang mungkin belum kamu ketahui. Apa saja ya?
1. Wafat dalam Usia Muda
Kartini wafat pada tanggal 17 September 1904 dan usianya pada saat itu masih sangat muda, yaitu 25 tahun.
Dia meninggal dunia 4 hari setelah melahirkan putra pertamanya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat pada tanggal 13 September 1904.
2. Suka Memasak
Dulunya, Kartini selalu memasak. Ini dijadikannya sebagai alat negosiasi untuk kepentingan hubungan antara negara, yang pada masa itu yaitu Belanda. Dengan memasak, Kartini menunjukkan peradaban Jawa di mata Belanda.
Dia menciptakan banyak sekali resep masakan, dua di antaranya yaitu sup pangsit Jepara dan ayam besengek.
Resep yang ditulisnya dalam aksara Jawa dengan takaran bahan masakan menggunakan alat ukur seperti kati, elo, dan cangkir. Itu adalah alat ukur yang digunakan pada abad 20.
Buku resep dalam aksara Jawa tadi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia serta sudah diganti takarannya dengan menggunakan takaran modern dan ditulis kembali oleh cicit dari Kartini, yaitu Suryatini N. Ganie.
Suryatini memberi judul buku resep tersebut ‘Kisah dan Kumpulan Resep Putri Jepara rahasia Kuliner R.A Kartini, R.A Kardinah, dan R.A Roekmini’.
Buku itu berisi 200 resep masakan dari keluarga Kartini yang telah disesuaikan dengan kondisi sekarang.
3. Mengenalkan Islam Sebagai Agama Cinta Damai
Kartini selalu berusaha menunjukkan wajah yang baik dari ajaran islam kepada dunia.
Dulu dia pernah mengirimkan surat dan foto Paus dengan bingkai ukiran kayu dari Jepara kepada temannya yang bernama Mr. J.H Abendanon di Belanda.
Kartini ingin menyampaikan maksud bahwa ia seorang Muslim dan ia menghargai perbedaan agama lain. Kartini selalu berusaha memeberikan wajah yang baik tentang Islam kepada dunia.
4. Bengkel Ukir Kayu
Selain membangun sekolah untuk perempuan sebagai bentuk perjuangannya akan emansipasi wanita, Kartini juga memperkenalkan ukiran Jepara sampai ke Eropa.
Karena tindakannya ini, maka Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1929 mendirikan Openbare Ambachtsschool atau Sekolah Ukir Jepara sebagai penghargaan kepada Kartini.
5. Ide-ide Cemerlang dalam Surat-surat Kartini
Di usianya ke 20 tahun, Kartini sudah berani menulis surat kepada pemerintahan Hindia Belanda.
Surat pertamanya pada saat itu berisi pengajuan beasiswa untuk bisa bersekolah di Belanda.
Surat pengajuan tersebut akhirnya disetujui, setelah itu Kartini juga mengajukan surat agar mendapatkan beasiswa bersekolah di Batavia.
Namun, karena dia telah menikah, beasiswa tersebut diberikannya kepada Pemuda salim dari Riau.
Selain surat pengajuan beasiswa, Kartini juga menulis surat protes kepada pemerintahan Hindia Belanda.
Pada saat itu, dimana belum ada Sumpah Pemuda, Kartini mengusulkan agar bahasa Melayu dan bahasa Belanda menjadi bahasa media cetak dan dimasukkan ke dalam kurikulum Pendidikan.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR