Oki dan Nirmala berkeliling-keliling dengan permadani terbang. Mereka melihat sarang burung rajawali di atas bukit. "Nir, kita lihat dari dekat, yuk!" ajak Oki. "Bahaya, Ki!" ujar Nirmala.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
"Kalau rajawalinya marah, nanti kau bisa dicakar!" sambung Nirmala lagi. "Yaa... teropongku ini teropong mainan, sih, Nir! Tidak bisa dipakai untuk melihat jauh!" keluh Oki sedih.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
"Tenang saja!" hibur Nirmala. Mereka lalu mendarat di dekat bukit itu. Nirmala kemudian mengayunkan tongkat wasiatnya, "Sim salabim!" "Waah, teropong canggih!" seru Oki gembira.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
Oki meneropong sarang rajawali. "Wan, telurnya ada 3 butir!" gumam Oki. "lya. Tapi, biasanya hanya satu anak rajawali yang bisa hidup sampai dewasa..." Nirmala menerangkan.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
"Makanya telur rajawali harus dijaga. Induk rajawali yang mengerami telur juga harus dijaga. Kalau tidak, burung rajawali bisa punah," sambung Nirmala. Iseng-iseng Oki meneropong ke arah lain.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
Ow! Ia terkejut melihat seorang pemburu bersenapan. Senapannya terarah ke rajawali tadi. "Nir, ada yang mau menembak induk rajawali! Wah gawat! Nanti tak ada yang mengerami telurnya!" seru Oki.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
"Sim salabim!" Nirmala segera memutar-mutar tongkatnya. Woow! Tiba-tiba ujung senapan Pak Pemburu juga melintir-lintir. "Hihihi, senapannya jadi keriting!" Oki terkikik sambil melihat dari teropongnya.
KUSSUSANI
Hampir Saja Rajawali Tertembak
Pak Pemburu itu akhirnya tak jadi menembak rajawali. (Cerita: Vanda Parengkuan/Ilustrasi: Iwan Darmawan)
KOMENTAR