Tari bajidor kahot diciptakan pada sekitar tahun 2000. Pertunjukan kesenian ini merupakan ekspresi dari masyarakat Karawang, Jawa Barat. Bajidor kahot berangkat dari tarian rakyat yang bertemakan pergaulan. Tarian ini menceritakan keceriaan para mojang atau remaja putri yang cantik.
Sejarah
Nama bajidor Kahot kemungkinan ada hubungannya dengan Kliningan-Bajidoran, yaitu sebuah bentuk pertunjukan rakyat yang muncul sekitar tahun 1950-an. Kemungkinan besar merupakan perkembangan dari ketuk tilu, sebab unsur yang paling mendasar didalamnya masih tampak sajian kliningan-bajidoran, yaitu sinden sebagai transformasi dari ronggeng dan bajidor transformasi dari pamogoran.
Kombinasi dua tarian dan dua gamelan
Tari bajidor kahot mengombinasikan tari ketuk tilu dan jaipongan sebagai dasar gerak. Saat, menarikan bajidor kahot, pinggul, lengan, bahu, kepala, dan tangan digerakkan dengan dinamis. Langkah-langkah kaki pun menjadi bagian dari tari bajidor kahot. Terlihat mudah, tetapi sebenrnya menarikan tarian ini memerlukan latihan yang cukup lama.
Selain kombinasi dua tarian, tari bajidor kahot juga diiringi oleh kombinasi dua gamelan, yaitu gendang khas Pasundan dan gamelan Bali. Gamelan Bali sangat khas dibagian pembukaan tarian ini.
Gerakan khas dengan kipas
Gerakan-gerakan dalam tari ini terlihat dinamis, energik, menggoda, dan anggun. Salah satu hal yang membuat tarian ini menarik adalah gerakan kipas yang diputar, dibuka, dan ditutup secara tegas sehingga mengeluarkan suara yang khas, apalagi ketika dilakukan secara kompak oleh para penarinya.
Busana
Para penari bajidor kahot mengenakan kebaya khas tanah Pasundan. Dengan kebaya berwarna merah muda cerah, penari bajidor kahot terlihat menawan. Tari ini juga semakin indah karena dilengkapi dengan aksesori berupa selendang dan kipas yang dimainkan oleh penarinya.
Tari bajidorkKahot dibawakan oleh remaja putri. Para penari biasanya berjumlah empat sampai delapan orang.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR